Rabu, 21 Oktober 2015

That Autumn, the Wind Blows


Hari keempat sebenarnya kami berencana untuk ke gunung Seorak, tapi mengingat hari ini adalah hari sabtu yang mana adalah hari libur dan mengingat kejadian di Nami yang macet, rame, penuh, dan cape, kami merubah rencana. Karena saya pengen banget ke Jade Garden, saya memutuskan untuk pergi ke Jade Garden bersama si Melati. Sedangkan Mawar dan Bunga pergi ber-city tour karena ga mau lagi pergi jauh-jauh. Lokasi Jade Garden itu berada di daerah Nami-Petite France-Morning Calm, hanya beda satu station dari Gapyeong station. Berangkatlah kami berdua ke Jade Garden naik kereta dari Hongik ke Gulbongsan station sekitar jam 10 pagi. Kami harus membeli tiket di mesin karena tidak bisa menggunakan T-Money (T-money hanya bisa dipakai di Seoul saja). Kami menggunakan kereta biasa, bukan ITX (ITX merupakan kereta ekspres dari Seoul ke berbagai daerah di kota lain). Alhamdulillah mesin tiket biasa ada pilihan bahasa Inggris nya, jadi kami tidak perlu bantuan orang lain untuk beli tiket. Saya lupa ongkos tiketnya, kalau tidak salah sih 3500 ya (lupa banget, hehe).  Dari Hongik Univerisity station kami transit dulu di Wangsimni, lalu naik kereta ke Gulbongsan. Perjalanan cukup lama karena bukan kereta ekspres, yaitu sekitar 2 jam. Kami sampai di stasiun Gulbongsan sekitar jam 12 lewat. Di depan stasiun ada shuttle bus gratis tujuan Jade Garden. Bis berangkat jam 12.45 sehingga kami harus menunggu dulu. Sambil nunggu, kami foto-foto. Suasananya sangat damai di depan stasiun, pemandangannya pun indah. Lebih syahdu karena gerimis rintik-rintik menyambut kami. Pemandangan depan stasiunnya saja sudah indah, apalagi di Jade Garden nya, ah sudah tidak sabar menanti bis berangkat.


Temen saya, sebut saja dia Melati diantara ahjussi ahjumma di kereta ke Gulbongsan

Jadwal shuttle bus Gulbongsan Station-Jade Garden 

Selfie depan stasiun Gulbongsan

Selfie depan halte shutle bus

Selfie lagi depan stasiun

Wefie depan stasiun
Gaya di depan stasiun


Tepat jam 12.45 bis pun berangkat. Jarak stasiun ke Jade Garden cukup dekat, hanya kira-kira 10 menit perjalanan naik mobil, dan tidak macet (emangnya Nami). Sampai di depan Jade Garden saya langsung terharu biru, aahh inilah the right Jade Garden, di mana tempat syuting drama favorit saya, yang berjudul "That Winter, the Wind Blows". Biarpun gerimis, tapi tetap bersemangat dan hati senang untuk eksplor Jade Garden. Kami membeli tiket seharga 8500won per orang. Sebelum masuk, kami foto-foto dulu di depan Jade Garden.

Depan Jade Garden


Setelah beli tiket, kami masuk ke dalam Jade Garden. Kami disambut oleh rumah besar yang berfungsi sebagai kafe. Kami tidak langsung foto-foto dan eksplor Jade Garden, tapi makan dulu bekal yang sudah kami bawa. Di luar kafe banyak bangku untuk duduk. Saya juga memesan hot green tea latte di kafe tersebut karena udara sangat dingin dan butuh yang anget.

Green tea latte

Setelah makan, kami lanjut foto-foto. Di dekat bangku kami ada boneka teddy bear juga sedang duduk. Lalu kami berfoto dengan boneka itu dan langsung mengeksplor Jade Garden yang luas, indah, tenang, dan menyenangkan.
Foto dengan boneka Teddy Bear
Foto ala song hye kyo

Ala song hye kyo lagii
 (di jendela samping ada banner song hye kyo juga tapi ketutup silau cahaya)

Indahnya Jade Garden












Setelah puas foto (beneran indah kan yaa Jade Garden ini, 3 jam ga bosen-bosen maen di sini), kami langsung menuju Myeongdong untuk berbelanja . Dari Jade Garden, kami pulang naik shuttle bus ke Gulbongsan station. Kami beli tiket kereta di mesin dengan tujuan Gulbongsan-Myeongdong, lalu sholat dulu di ruang tunggu stasiun yang kebetulan sepi. Sekitar 15 menit kami menunggu, akhirnya kereta tiba, langsunglah kami menuju Myeongdong. Kami transit dulu di Chongyangni Station, lalu lanjut naik kereta ke Dongdaemun Station, lalu ke Myeongdong station. Di Myeongdong, kami membeli bergbagai macam oleh-oleh, seperti sheet mask, tas serut, dompet kecil, gantungan kunci, kaos dan lainnya. Myeongdong merupakan kumpulan toko-toko dan saat itu sangat ramai (karena malam minggu mungkin ya). Jalanannya padat, hingga membuat pusing. Karena kami lapar, maka kami makan di restoran kimbap (restoran yang benar-benar hanya menjual kimbap dan kimchi lobak dan cumi-cumi). Harga seporsinya 7000won, isinya banyak jadi cukup untuk berdua. Setelah makan, kami langsung ke hostel, istirahat.





----------
Ingin tahu kisah perjalanan persiapan dan keberangkatan? Bisa dicek di sini dan di sana.
Untuk kisah lainnya, bisa diintip di:


2 komentar:

  1. Mbak...mau nanya..saya juga berencana ke korea.ngebaca cerita mbak seru banget, tapi aku kayaknya cuma semoat salah satu antara jade garden atau garden morning calm.yang reccomended lebih yang mana ya?thank u sebelumnya 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Gina, makasi udah mampir baca cerita saya. Kalo menurut saya dua2 nya baguss banget, tp kalo cuman bisa 1 saranku tergantung kamu pergi pas musim apa, kalo pertengahan musim gugur bagusan ke jade garden karena daun2 warna merah bagus banget terutama daun yg merambat di tembok. Kalo musim semi dan winter kayanya enakan ke garden morning calm krn banyak bunga2annya kalo musim semi nampaknya bagus, kalo awal winter buka sampe malem dan ada light festival gitu tamannya pake lampu warna warni bagus keliatannya. Silakan pilih mau ke mana sesuai waktu berangkat kamu, semoga sarannya bermanfaat yaa :)

      Hapus