Selasa, 27 Oktober 2015

Mengunjungi Penyu yang Lucu di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu

Hari kedua di P. Harapan, saya isi dengan mengejar sunrise di pagi hari. Setelah sholat subuh, saya dan teman-temab baru saya langsung keluat kamar dan berjalan mencari sunrise. Namun karena mendung, pncarian sunrise berganti menjadi pencarian spot selfie, gorengan dan teh hangat untuk sarapan.

Selfie pinggir pantai P. Harapan

Cemilan di pagi hari
Setelah puas nyemil dan foto, kami kembali ke penginapan dan sudah tersedia sarapan. Karena masih agak kenyang, saya dan seorang teman, sebut saja namanya Rosa, mampir dulu ke punangkaran penyu yang berada tak jauh dari penginapan.Biaya masuknya hanya Rp. 5000 saja..

Tukik atau anak penyu

Suasana di penangkaran


Salah satu spot di penangkaran

Bertemu penyu

Setelah dari penangkaran, saya pun sarapan dan kemudian kami langsung berangkat eksplor pulau Bulat. P. Bulat merupakan pulau kecil berbentuk bulat dengan pantai yang sangat indah dan pasir berwarna putih.


P. Bulat

Spot di P. Bulat

Pasir putih P. Bulat

Pintu masuk kapal di P. Bulat

Main ayunan di P. Bulat

Pantai P. Bulat yang jernih dan bergradasi

Saya tidak menyangka, ada pulau dengan pantai seindah itu di DKI Jakarta. Pemandangan P. Bulat sangan bagus dan cocok untuk refreshing tanpa harus pergi jauh dari Jakarta. 

Wefie rombongan di P. Bulat

Setelah eksplor P. Bulat, saya membeli kelapa (tanpa es) karena kurang afdol rasanya jika main di pantai tanpa minum air kelapa. Setelah itu, rombongan pun kembali ke P. Harapan. Kami pun bersih-bersih, berkemas dan makan siang. Setelah makan siang, kami kembali ke Kali Adem menggunakan kapal yang sama saat berangkat. Kami pun berpisah di Kali Adem.


Selama perjalanan ini, saya menghabiskan dana sebesar Rp. 558.500,- saja, dengan rincian:

Biaya Trip Rani Journey : Rp. 350.000,-
Bekal roti: Rp. 13.500,-
Taksi berangkat dari kosan ke Muara Angke:  Rp. 100.000,-
Odong-odong: Rp. 20.000,-
Jajan di P. Harapan: Rp. 38.000,-
Penangakaran penyu: Rp. 5.000,-
Kelapa muda: Tp. 16.000,-
Taksi pulang sampai st. Kota (sharing dengan teman): Rp. 16.000,-


Tidak  mahal untuk pengalaman yang menyenangkan di kota Jakarta :)





----------
Penasaran dengan cerita sebelumnya? Mari dicek di sini

Bermain Bersama Ikan Warna Warni di Pulau Macan, Kepulauan Seribu


Tanggal 12-13 September 2015, saya ikut open trip yang diselenggarakan oleh Rani Journey ke Pulau Harapan. Pulau Harapan merupakan salah satu bagian  dari gugusan pulau di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Saya memang senang mengikuti open trip dibandingkan dengan private trip karena tidak perlu tunggu kuota dan bisa kenal banyak teman baru. Biaya trip hanya Rp. 350.000,- saja, sudah termasuk penginapan AC, alat snorkeling, kapal untuk hopping island , makan 4 kali (makan siang 2 kali, makan malam, makan pagi), bakar ikan, dan transportasi kapal dari Muara Angke (pelabuhan Kali Adem) ke P. Harapan (PP). Ini kali kedua saya menggunakan trip operator Rani Journey (sebelumnya saya ikut open trip ke Ujung Kulon bersama Rani Journey). Saya ikut trip Rani lagi karena service di trip sebelumnya sangat baik, sehingga tak perlu ragu untuk ikut lagi. Dua hari sebelum berangkat, tour leader (TL) meng-invite saya ke group whatsapp trip khusus P. Harapan. Dari situ kami berkenalan terlebih dahulu dan didata siapa saja yang pasti berangkat. Jumlah peserta dalam oprn trip kali ini adalah 38 orang (cukup banyak dan merupakan open trip dengan peserta terbanyak selama pengalaman saya). 

Pada Sabtu, 12 September, meeting point diadakan di Kali Adem Muara Angke pada jam 6.00 WIB. Saya sebenarnya sudah sampai di Muara Angke sekitar jam 6 kurang, namun saya salah turun dari taksi, saya dibawa oleh supir taksi ke pom bensin Muara Angke, bukan Pelabuhan Kali Adem (setelah diusut, ternyata pelabuhan Kali Adem yang khusus tujuan Kep. Seribu memang baru dioperasikan, jadi kalo ke Kep. Seribu udah ga nebeng kapal ikan lagi). Karena saya sendiri dan ini kali pertama saya ke Muara Angke, sempat bingung juga mau kemana dan buta arah dimana itu Pelabuhan Kali Adem. Untungnya ada abang odong-odong (kendaraan khusus ke Kali Adem berupa motor yang dimodifikasi dengan kursi penumpang mirip odong-odong) yang menawarkan jasa ke Kali Adem. Saya bayar Rp. 20000, padahal deket sih tapi yaudahlah daripada jalan. Karena macet ke arah jalan utama menuju Kali Adem, si abang cari jalan pintas ke pasar ikan, didepan gang gitu saya diturunin dan langsung disuruh jalan lurus ikutin gang. Ga jauh jalan (sekitar 100 meter) saya sampai di parkiran Pelabuhan Kali Adem, saya pun langsung menuju meeting point, yaitu di bawah tiang bendera.

Saat itu ramai sekali orang yang berkumpul, karena weekend juga mungkin ya. Untungnya kumpul di tempat yang strategis, sehingga ga bingung. Setelah diabsen dan semua kumpul, TL membagikan tiket kapal. Kami pun langsung menuju kapal yang bernama Garuda Ekspres. Kapalnya besar dan kayanya muat ratusan orang, kursinya seperti kursi di bis (lumayan empuk) namun jaraknya mepet-mepet. Tiga jam perjalanan (dengan drama para penumpang yang mabok dan muntah, alhamdulillah saya tidak mabok sampai muntah hanya pusing saja), saya dan rombongan pun sampai di P. Harapan.


Tugu peresmian P. Harapan


Selamat datang di P. Harapan

Turun dari kapal, kami langsung ke penginapan. Penginapan perempuan dan laki terpisah rumah. Penginapan nya berupa rumah dengan banyak kamar (seperti kamar kos). Setelah simpan barang, kami langsung menuju spot snorkeling yaitu P. Macan, P. Bira dan P. Genteng. Spot snorkeling pda hari itu sangat ramai oleh pengunjung sehingga kurang leluasa untuk berenang. Namun tetap seru snorkeling di P. Macan maupun P. Genting karena karang-karang nya indah dan banyak ikan berwarna-warni.

Kumpulan Kapal yang akan snorkeling di P. Genteng

Wefie bersama rombongan sebelum nyebur


Snorkeling di P. Genteng

Snorkeling di P. Macan

Pemandangan bawah laut P. Macan

Snorkeling rame-rame

Main di P.  Bira Besar
Sunset dari P. Bira Besar



Sekitar menjelang maghrib, kami kembali ke P. Harapan untuk bersih-bersih, istirahat, makan malam, dan bakar ikan. Saya tidak ikut bakar ikan karena tidak suka, sehingga memilih untuk tidur saja.





----------
Ikuti cerita selanjutnya di sini , ya.

Jumat, 23 Oktober 2015

Tips maen Ke Korea Selatan a la Yusti

Setelah terbayang bagaimana suasana di Korea, berikut beberapa tips yang mungkin bisa berguna untuk yang baca dan pengen ke Korea dengan biaya sendiri (untuk saya juga, kali aja mau kesana lagi):

1. Kalau sudah niat dan pasti mau pergi, sebaiknya hitung-hitung dulu perkiraan keuangan selama di Korea, lalu nabung dan perkirakan kapan uang terkumpul untuk bisa apply visa (saldo tabungan disarankan lebih dari 10juta rupiah kalau maennya 7 hari, dengan transaksi normal atau tidak ada debet/kredit dalam jumlah besar/tak wajar);
2. Menjelang 3 bulan mau apply visa, benar-benar harus "rapihin" tabungannya;
3. Sebulan mendekati apply visa, mulai mencicil cetak rekening koran, terutama bagi nasabah BCA (BCA hanya bisa cetak rekening koran maksimal 2 bulan yang lalu);
4. Idealnya 2 minggu sebelum apply visa, sudah mulai mengumpulkan berkas-berkas atau dokumen yang dibutuhkan;
5. Apply visa paling mepet banget 2 minggu sebelum berangkat (usahakan jangan mepet);
6. Setelah visa lolos, baru lah cari tiket pesawat dan hotel ( disarankan apply visa nya 40 hari sebelum tanggal berangkat, sehingga ga dadakan banget dan ada kemungkinan masih bisa dapet tiket pesawat promo);
7. Untuk yang pake budget airline atau sebut saja Air Asia seperti saya yang ga dapet jatah bagasi, sebaiknya beli bagasi untuk pulang saja, waktu berangkat jangan bawa banyak barang (yang butuh saja), kalau kurang baju/pakaian, di Korea banyak dijual kebutuhan sehari-hari dengan harga murah, termasuk pakaian (apalagi kosmetik, beuh jauh banget harganya lebih murah daripada di Indonesia);

Contoh baju murah di  Korea
(sumber http://cuteinkorea.com/)
Contoh kosmetik murah do Korea
(sumber http://38.media.tumblr.com/ )


8. Bagi yang muslim, sebaiknya persiapkan makanan kering (yang mudah dibawa dan diperkenankan dibawa dalam kabin pesawat seperti: energen, abon, indomie, super bubur, super bihun, dsb), di Korea sulit sekali menemukan makanan halal, sekalian supaya hemat juga (toh di Indonesia juga sudah banyak restoran masakan khas otentik Korea yang halal, jadi kalo mau icip makanan mah di Indonesia aja). Untuk nasi tidak perlu bawa, beli aja di Korea karena di Korea banyak dijual nasi instan (bahkan katanya kalo ga salah di beberapa hostel disediakan nasi putih gratis);

Nasi putih instan Korea 
(sumber gambar: http://www.agrafood.co.kr )

9. Masih untuk yang muslim, persiapkan juga alas untuk sholat yang bahannya ringan dan bisa dilipat (seperti plastik) untuk alas sholat, karena jarang banget ada mushola jadi sholatnya ngemper di mana aja;
10. Bawalah uang melebihi perkiraan/hitung-hitungan awal, karena pas di Korea pasti ada biaya keluar tak terduga (terutama kalo udah belanja di Myeongdong, ah khilaf pokoknya mah);
11. Sediakan fotokopi dokumen dalam 3 rangkap dan uang cadangan, yang disimpen di berbagai tempat seperti di koper, tas tenteng dan dompet kedua. Untuk paspor dan uang dengan jumlah banyak, kalau bisa masukin di dompet utama. Dompet kedua (atau pouch yang gabung sama tempat hape) diisi uang untuk pengeluaran hari itu saja beserta uang receh;
12. Sewaktu sampai di bandara, sebelum naik AREX ke Seoul, jangan lupa ambil panduan wisata Korea (yang berbahasa Inggris ya, karena ada panduan berbahasa Korea, Jepang, dan Cina -kecuali kalo bisa semua bahasa itu). Panduan isinya lengkap, mulai dari tempat wisata di Seoul, hingga peta metro/subway Seoul. Ada juga panduan ke beberapa tempat wisata lain seperti Jeju Island (ambil semua aja, siapa tau butuh). Jangan lupa juga beli T-money ya (disarankan beli di bandara), ini memudahkan kita untuk naik kendaraan umum (ga usah antri beli tiket subway di mesin dan ga usah repot ngeluarin cash kalo naik bis, tinggal tap langsung jalan);

Tap T-money di bis
(sumber : http://pengenliburan.com/ )

Tap T-money di sebelum naik subway
( Sumber http://www.korea.net/ )

13. Kalau kesulitan di jalan, tanya aja orang sekitar, orang Korea biasanya mau membantu meskipun ga bisa bahasa Inggris, dan jangan lupa ucapkan terima kasih (sebaiknya bahasa Korea : gamsahamida). Oh iya, kalau manggil bapak-bapak atau ibu-ibu untuk minta tolong, manggilnya Ahjussi (untuk bapak-bapak) dan Ahjumma (untuk ibu-ibu), ga usah manggil pake bahasa inggris (Sir, Mr, Mrs, Ma'am dsb), karena kalo pake Bahasa Inggris, mereka ga akan ngeh kalo kita lagi manggil mereka;
14. Kalau naek tangga ato eskalator, buat yang mau nyantei, posisinya di sebelah kanan, karena kalo di sebelah kiri itu untuk orang yang jalannya cepet ato lagi buru-buru. Oh iya lagi, udah tau kan ya kalo jalanan di Korea beda dengan di Indonesia, kalo di Indonesia kendaraan jalan di sebelah kiri, sedangkan kalo di Korea, kendaraan jalan di sebelah kanan, jadi kalo naik bis ato taksi, pintu masuknya dari kanan ya (hanya ngingetin aja, kali keder, hehe);

Kebiasaan naik eskalator di Korea
(sumber : popkoreanshop.com )
Kendaraan di korea  jakan di sebelah kanan
(sumber https://upload.wikimedia.org/ )


15. Tetap selalu berperilaku baik dan sopan selama di Korea, namanya juga di negeri orang, ga boleh sembarangan berkelakuan. 

Sekian tips dari saya, semoga bermanfaat. Mungkin akan ada tips tambahan kalo saya inget, sekarang sih, segitu dulu kayanya, hehe. Kalo ada yang mau sharing ato koreksi ato nambahin, boleh banget lho. 

Selamat jalan-jalan di Korea Selatan! :)


Scholarship Application Experience: Korea Government Scholarship Program

Seperti judulnya, saya mau kasi info mengenai proses aplikasi beasiswa ke korea dengan jalur KGSP (Korea Government Scholarship Program). Kenapa Korea? Karena mumpung lagi jaman-jamannya hallyu alias Korean wave, jadi cocoklah kita mencoba mengasah ilmu ke sana. Sekalian modus fangirling dan wisataa :D

Pertama kali liat info beasiswa korea adalah pas pertengahan Januari 2015 ini ga sengaja saya buka fesbuk nya kampus ku, Universitas Padjadjaran, ehh ada info beasiswa dari Dongseo University di Busan, Korea. Wuaaaa dengan semangat 45 saya langsung kontak CP nya (his name is Mr. Dan Jung) untuk nanya apa aja syarat2nya, kemudian dengan cepet (cuman selang berapa jam) doi bales, katanya persyaratan nya akan ready akhir Januari. I'll waiitt ahjussii!! Sambil menunggu info persyaratan, saya baca2 aja mengenai program beasiswa ini, namanya Korean Government Scolarship Program (KGSP). Usut punya usut, si Dongseo University ini ternyata ga buka penerimaan untuk fakultas hukum, adanya cuman fakultas2 ini:



Yasudah karena yang paling masuk akal adalah program Master of Business Adm. aka. MBA, maka saya memilih itu aja. Terus liat2 juga benefit dan syarat umum program ini:



Ketika baca benefitnyaa, wuaaww..asik bangett! Mana kan kampusnya di Busan, pasti buat belajar oke dan pastinya wisata pantainya mantep. Kalo Seoul kan terlalu ngota, ga kepikiran juga mau tinggal lama di seoul. Maka dari itu langsung browsing2 kehidupan orang Indonesia muslim di Busan, dan sampe ngebayangin kalo tinggal di sana gimana makannya (prefer jadi vegan, haha), gimana sholatnya, terus jalan2 kemana aja, jarak mesjid ke lokasi tinggal seberapa jauh, dll.

Finally, akhir Januari keluarlah itu info lengkap resmi dari organisasi beasiswa Korea atao singkatannya NIIED (National Institute for International Education ). Pas saya liat syaratnya, ternyata jatah buat Indonesia cuman 3 orang ajaah..huhuu.. Peluang lolos kecil nihh.. Tapi ya gapapa, tetap semangat. Kemudian liat syarat lain ternyata harus ada rekomendasi dari dosen kampus yg dulu. Aha! Langsung lah saya terfikirkan ibu Laina, my idol lecture yg multitalented baik hati cantik dan tidak sombong. Cuss deh saya kontak beliau. Alhamdulillah doi mau bikin rekomendasi buat saya meskipun saya apply MBA, bukan LLM :)

Setelah minta dibikinin rekomendasi, kemudian saya browsing2 lagii dan ternyataaaa... Program ini ga hanya diikuti sama si Dongseo aja, tap kita juga bisa apply ke universitas lain yg ada di Korea! Wuaaw! Langsunglah saya cari list universitas yang buka fakultas hukum khususnya HKI. Dapet lah 3 univ: Inha, Dongguk, Korea National Univ. Pilihan pertama jatuh pada Inha, karena lokasinya di luar seoul haha.. Tapi tapi tapii.. Persyaratan ke Inha rempong ameet..mesti ada rekomendasi dari profesor di Inha! Ah males ngurusnya.




Yaudah pilihan tinggal 2 nih, pilih Korea National lah, eh tapi deadline ngumpulin berkas nya 6 Maret, daripada keburu-buru yaaa, terpaksa milih Dongguk University. Sebenernya saya agak kurang sreg dengan universitas ini, karena lokasinya di Namsan, which is ngota banget! Ahhh..mana setelah gugling, ini univ.favorit para artis kpop dan k-drama. Huft. Tapi ya, namanya juga usaha, sebelum myoba kan ga akan tau hasilnya gimana.

Jadi lah saya apply ke Dongguk. Tapi berkasnya kurang mantep, saya ga nambahin sertifikat toefl. Ga wajib sih tapi mac sunnah muakkad gitu, huhuu. Alasan tidak menambahkan sertifikat toefl adalah ketakutanku akan lamanya proses sertifikat toefl dan waktu kirim dokumen via pos. Pada awal februari saya udah tes toefl, tapi hasilnya ternyata lama, nah daripada saya gambling takut ekspedisi nya ada apa2 dijalan, saya ga nunggu sampe hasil toefl keluar, maka pada pertengahan februari saya langsung kirmi itu dokumen via EMS Pos Indonesia. Ternyata kata petugasnya hanya butuh waktu 1 minggu, bahkan ada yg paling cepet 3 hari. Oh men! Tau gitu nanti2 ajaa. Tapi berhubung udah bawa berkas ke kantor pos dan pas banget hari itu ujan gede, ga mungkin berkasnya saya bawa ke kantor, naek kotor pula, bisa2 dokumen2 saya rusak karena basah. Ya baiklah kukirimkan semua dokumen itu dengan asumsi "ah ga mungkin 1 minggu, paling juga 2 minggu" huhuu.. Kemudian saya menyesal, karena abis kirim dokumen, ehhasil toefl keluar dongs! Ah yasudaah ya. Kemudian sekitar 2 minggu kirim pos, sekitar akhir Maret, saya dapet email bahwa berkas-berkas saya sudah diterima dan sedang dalam proses seleksi. 



Seminggu kemudian saya ditelepon dan diwwancara sama pihak Univ. Dongguk mengenai motivasi belajar dan lainnya (pake Bahasa Inggris). Karena diwawancara itu, saya jadi agak pede, semoga bisa lolos. Makanya, ketika ada Garuda Travel Fair (GATF) di awal April, ketika teman-teman sibuk  urus tiket untuk jalan ke Korea, saya yang berharap lolos beasiswa terpaksa melepaskan kesempatan dapet tiket Garuda murah karena kalo lolos kan pastnya tinggal di Korea dan tiket kesana ditanggung beasiswa. Pengumuman beasiswanya seminggu setelah GATF.

Tiba lah waktu pengumuman, dan jreeng, saya ga lolos. Bye! 



Sedih sih, iya, tapi tidak patah semangat untuk mencoba lagi taun depan. Mulai dari sekarang sudah persiapan mental dan persiapkan dokumen selengkap mungkin. Semoga lain kali bisa lolos sekolah di Korea ya, aamin :) 

Kamis, 22 Oktober 2015

Cookies Review: My Sugar Story

Ini diaa postingan tentang cookies! Berhubung masih bau bau lebaran yaa (saya pesen waktu lebaran tahun 2014), mari kita membahas cookies yg satu ini, yaitu cookies hampers dari My Sugar Story (Sury) di Bandung. Awalnya saya tau ttg My Sugar Story itu dari twitternya Belah Doeren (Bedoer), salah satu tempat makan serba duren yg paling enak di Bandung. Entah apa owner Bedoer dan Sury itu sama, tapi ya begitulah. Jadi pas stalking stalking twitternya Bedoer itu tiba2 ada retweet-an ttg paket cookies lebaran. Di fotonya lucu bannget paketnya. Satu paket (sebut saja hampers) isinya 4 jar bermacem2 jenis cookies, yaitu: oreo cheese cookies, florentine, ginger bread cookies, meringues atau bokkepotes (optional) dengan harga Rp. 150rb/paket. Waktu itu lagi ada diskon lebaran 20%, jadi saya cuman bayar 240rb (pesen 2 paket) plus ongkir 10rb dalam kota Bandung.

saya pesen nih yaa ceritanya, tapi sebelum pesen, saya pastiin dulu itu ukuran jar nya segimana, dan ternyata diameternya 6 cm, tingginya 10 cm. Pikirku, ahh imut banget ini, mahal dongs. Sempet ga akan pesen, tapi beberapa hari kebayang2 terus karena bentuknya yang unik lucu classic seperti ini niihhh kalo di promo twitternya:



Lucu bangett kaan?? Ga salah walopun mini tapi kebayang2 pengen beli buat lebaran. Jadilah saya pesen 2 paket, satu buat saya sekeluarga, satu lagi buat ngasi ke calon kakak ipar saya (kakaknya cowokku), hehe , karena dia sering banget kasih2 saya makanan yg unyu2. Sudahlah itu saya pesen dua paket total 250rb termasuk ongkir. saya pesen isinya florentine, oreo cheese, ginger bread dan bokkepotjes. saya ga pesen yg meringues karena ga begitu suka si cookies jenis ini (yg kalo menurut asay sih itu bukan cookies, tapi permen, soalnya manis banget n lumer di mulut macem permen, dan fyi, saya sukaaa banget bokkepotjes). Ternyata  bokkepotjes itu stok nya lg abis katanya cuman satu toples lagi, yasudahlah berarti pesen paketnya jadi seperti ini:
- paket 1: meringues, oreo cheese, ginger bread, florentine
- paket 2: bokkepotjes, oreo cheese, ginger nread, florentine

Berhubung saya ga mau ribet bawa itu paketan dari jakarta ke Bandung, maka si cookies itu saya kirim aja ke kantor mama saya, jadi yg nerima ya mama saya. Si mama suka banget, lucu soalnya. Nah kan pesennya 2 minggu sebelum lebaran, tuh cookies ga dibuka-buka karena memang khusus buat lebaran. Pas menjelang lebaran, saya ke Bandung dan ternyata isi paket nya seperti ini:
- paket 1: meringues, oreo cheese, ginger bread, florentine
- paket 2: meringues, bokkepotjes, ginger bread, florentine

 Apakah yang berbeda dari foto di atas yg pertama (promo twitter) dengan foto ke dua di bawah (asli hasil pesenan)?



Selain isinya yang beda dari pesenan terakhir itu, si kain dan tali pengikatnya beda dari yg di promo. Kurang unyu laah kalo kata saya, dan ga dikasi tau juga kalo bakal beda motif, hufftt..kecewa. Yg di promo itu kan diiketnya sama tali gitu klasik2 gitu modelnya, tapi aslinya ternyata pake pita emas, daaaannn ternyata kain di paket 2 itu ga nempel di tutup (cuman dikaretin gitu) jadi kalo dibuka yaa kainnya kelepas gitu. Sedangkan paket 1, which is yg saya kasih ke kakak cowokku, kainnya nempel di tutupnya jadi kalo si pita itu dilepas, kainnya ga kabur2 kemana-mana. Dan kecewanya lagi, isinya itu lohh berubah. Saya padahal pengen banget nyicip si oreo cheese, ehh malah diganti meringues, ah (karena oreo cheese cuman ada di paket 1 yg saya kasih ke kakak cowokku ituuuuu..huhuuu)

Kalo soal rasa hemm , enaakk, lumayaann. Florentine nya isi sukade, kismis, dan corn flakes. Bokkepotjes nyaa dong enak bingitttssss!! kalo ginger bread nya agak keras yaa tapi enak dan lucuu.. Kalo meringues sihh yaa begitu aja sihh manis. Kalo oreo cheese nya saya ga sempet nyoba, kan saya kasiin ke calon kakak ipar tersayang.. Oh iya karena toplesnya mini, otomatis isinya imut donk yaaa.. Kecil2 banget, kalo kata ade saya sihh kaya mainan, hahaa.. Tapi so far yaa lumayan lah yaa ini kalo buat ngasih ke orang ga malu2in. Tapi kalo buat dimakan sendiri mah, emmm, mending cari yg lain aja deh yaaa..

Food Review : CJ Tom Yum

Ini tulisan food review yang pertama yaaa.. Edisi pertama ini akan nge review makanan khas Thailand yg asem2 segerrr... apalagi kalo bukan TOM YUM. Restoran yg akan di review adl restoran deket rumah aku di Lebak Bulus Jakarta. Restoran ini namanya CJ Tom Yum, katanya yg punya restoran ini tuh artis Chicco Jericho, makanya nama restoran ini merupakan insial nama dia. Usut punya usut, si Chicco ini blasteran Thailand jadilah dia dan keluarga bikin restoran dengan menu2 masakan khas Thailand, dan menu andalannya adalah Tom Yum. Restoran ini ada di jalan Adyaksa Raya, Lebak Bulus. Lokasinya strategis, tepat di perempatan antara kompleks Kejakasaan Agung dan komplek Lebak Lestari, which is deket banget sama rumah aku.
Menu di CJ ini sangaaatttt beragam, tentunya khas Thailand. Tom yum nya aja ada banyak macem, dari tom yum biasa, tom yum seafood, tom yum special, tom yum ayam, sampe tom yum daging sapi ada semua, mau tambah nasi juga bisa. Alhamdulillah di sini makanan minumannya insyaallah halalan thoyyiban dan enaakk. Harganya sih sesuai yaa sama porsi dan rasa tiap2 masakan. Waktu aku coba, aku ga makan ditempat tapi take away. Aku pesen tom yum seafood, ayam goreng pandan, sama singkong thailand. Tom yum seafood harganya 65rb an, awalnya aku pikir mahaalll banget, tapi ya udah lah yaa udh kepengen jadi yaa mau ga mau harus beli. Kalo ayam goreng pandan itu harganya 45rb dan singkong thailand harganya 25rb per porsi (berasa mahal bingittsss, hiks). Setelah pesenan aku semua siap dibungkus, udah bayar, cuss deh pulang ke rumah yg jaraknya cuma 500m dari itu restoran. Pas di rumah, yang pertama kali aku buka itu tom yum nya, porsinyaaaa semangkok gede bisa buat berlima ato ber enam, mantaap! (padahal di rumah cuma bertiga, jd seorang bisa nambah berkali-kali, hahaa). Isi dari tom yum nya itu ada udang dan cumi pastinya, trus ada jamur kalo ga salah, kuahnya asem segerrr pedess endesss pokoknya. Masakan kedua yg aku cicip adalah ayam goreng pandan. Agak kecewa karena harganya mahal tapi isinya cuma 6 potong ayam tampa tulang ukuran kecil (satu suap langsung abis). Ayam ini semacem ayam goreng kecap, tapi ayam nya dibungkus daun pandan, enak lah yaa lumayan sih kalo kata aku, tapi ga recommended buat yg makannya banyak, hahaa.. Abisnya porsi dikit harga selangit :(
Selanjutnya ada singkong thailand, aku beli 2 porsi, dan nyesel. ternyata satu porsi isinya 2 potong singkong gede banget (bisa kali buat 3 orang nyemil) plus vla putih manis. Enaaakk banget singkongnya apalagi kan aku masupin ke kulkas, dingin seger manis! Recommended! Tapi karena belinya kebanyakan (soalnya awalnya aku kira porsinya dikit makanya langsung beli 2 takut kurang, taunya malah kelebihan), ga abis dehh trus vla nya ce[et abis jadi kebuang dehh..
Masakan lain ada banyak tapi aku lupa ga foto menu nya, mungkin bagi yang penasaran bisa lah yaa search google aja hahaa.. Pokonya tempatnya enak banget (ada ornamen2 gajah dan aksesoris khas thailand gitu), seafoodnya fresh, makanannya enak, dessert nya mantep. Kalo ada duit lebih lagi ato ditraktir mau dehh makan disini lagii ^^~~

Penampakan tomyum, ayam goreng, dan singkong thailand


Incheon Airport Experience

Setelah 5 hari di Korea, kami pun terpaksa pulang (iyalah emang mau menetap disana lama). Kami berangkat dari hostel jam 8 pagi menuju bandara dari Hongik University Station langsung naik AREX ke Incheon Station. Saya berpisah dengan 3 orang teman saya karena beda flight. Saya langsung menuju konter Air Asia untuk check in bagasi. Stelah itu saya menuju pintu imigrasi, dan antriannya panjang sekali, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 09.00 (jadwal boarding saya adalah jam 10.45). Deg-deg an karena antri imigrasinya panjang dan saya tidak menyangka akan sepanjang dan selama itu.

Antri imigrasi di Incheon Airport
 (sudah setengah jalan, sebelumnya lebih panjang lho)
Setelah antri pemeriksaan barang dan proses imigrasi, saya langsung lari menuju gate Air Asia yang berada di terminal yang berbeda sehingga harus naik kereta. Sudah lari-lari dan cape, saya sampai di gate jam 10.45, belum juga boarding. Saya boarding jam 11.00, pesawat berangkat menuju KLIA2. 

Saya sampai di KLIA2 sekitar jam 5 sore, setelah proses imigrasi (saya tidak ambil bagasi, karena bagasi langsung bisa diambil di Jakarta), saya cari makan di KFC kemudian berkeliling KLIA hingga jam 21.00. Jam 9 malam, saya masuk ke depature hall, proses imigrasi, dan masuk gate Air Asia menuju Jakarta. Saya boarding jam 10 malam. Pesawat saya sampai di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pada jam 12.00. Selesai proses imigrasi dan ambil bagasi, saya langsung ke konter bis Primajasa untuk membeli tiket ke Bandung. Setelah dapat tiket dan menunggu, saya pun naik bis. Perjalanan Jakarta-Bandung dini hari cukup cepat. Saya sampai di Bandung jam 3.30 pagi, lalu langsung naik taksi ke rumah. Sampai rumah, saya tidak langsung tidur melainkan bercerita dulu dengan mama saya, kemudian istirahat. Selesai lah perjalanan saya maen ke Korea Selatan.Sekedar informasi,  total biaya yang saya habiskan untuk maen ke Korea Selatan adalah sekitar 15juta rupiah. Semoga saya bisa menabung lagi dan kembali main ke Korea Selatan, aamin :)





----------
Ingin tahu kisah perjalanan persiapan dan keberangkatan? Bisa dicek di sini dan di sana.
Untuk kisah seru sebelumnya, bisa diintip di:

Mengunjungi Salah Dua Sungai Indah nan Cantik di Seoul

Dari Insadong, saya berdua dengan Melati melanjutkan jalan ke Cheonggyecheon Stream. Kami naik kereta dari Jongno station ke Gwanghwamun Station, lalu jalan kaki menuju Cheonggyecheon Stream yang terletak di jalan yang berlawanan arah dengan Gyeongbokgung Palace (dari Patung Raja Sejong lurus saja, terus belok kiri). Keluar stasiun, kami foto dulu dengan patung Admiral Yi Yun Sin, lalu lanjut jalan ke Cheonggyecheon Stream.
Di depan gedung dekat Cheonggyecheon stream
 (ucapan terima kasih dari berbagai bahasa)

Cheonggyecheon stream

Wefie di Cheonggyecheon stream
Setelah dari Chonggyecheon stream, kami naik kereta dari Gwanghwamun Station, transit di Jongno, lalu turun di Express Bus Terminal Station. Dari bus terminal station, kami jalan ke Banpo Rainbow Fountain Bridge. Stasiun ternyata terhubung dengan pusat belanja, sehingga banyak toko-toko yang berjualan aneka macam kebutuhan diantaranya toko pakaian, sepatu, kosmetik, dan foodcourt. Saya mampir dulu di toko Face Shop untuk beli lotion wajah yang harganya hanya 9200won (sekitar 110ribu rupiah, yang mana di toko di Jakarta dengan barang yang sama harganya sekitar 200ribu rupiah). Sedangkan si Melati berbelanja baju dan sweater. Nama tempat tersebut adalah Gangnam Undergroun Market. Barang-barang di sana dijual murah meriah, sampai nyaris tergoda berbelanja namun  uang cash sudah menipis. Keluar stasiun, kami lanjut jalan kaki, awalnya bingung menentukan arah, namun alhamdulillah ada ahjussi yang bantuin kasih tau arah ke Banpo Bridge. Kami jalan sekitar 400meter, masuk ke lorong bawah jalan, dan bingung. Untung ada seorang perempuan yang menjelaskan arah dengan bahasa melayu. Sampailah kami ke Banpo Bridge tepat saat pertunjukan dimulai. Foto-foto pun tak terlupakan,




Setelah dari Banpo, kami menuju Lotte Young menaiki kereta dari Express Bus Terminal Station menuju transit di Euljiro 3-ga Station lalu ke Euljiro 1-ga station exit 2. Dari stsiun lurus jalan kaki sekitar 50 meter, ketemu deh Lotte Young. Kenapa ke Lotte Young? Karena saya mau foto di depan gedung dengan poster jumbo boyband favorit saya, iKON. 




Sehabis foto, saya masuk ke dalam toko yang menjuat souvenir iKON, saya ingin beli tumbler namun sudah sold out, sedih sih tapi ya sudahlah. Kemudian kami pulang deh ke hostel, naik kereta dari Euljiro 1-ga langsung ke Hongik University Station. Di stsiun saya menemukan banner iklan produk yang modelnya adalah Jo In Sung, foto dulu dong yaa.



Setelah foto dengan Jo In Sung, kami langsung naek kereta ke Hongik University Station. Sebelum ke hostel, kami ke 7Eleven dulu beli snack sekalian habisin uang koin karena besok sudah pulang ke Indonesia. Setelah itu kami ke hostel, packing dan istirahat.





----------
Ingin tahu kisah perjalanan persiapan dan keberangkatan? Bisa dicek di sini dan di sana.
Untuk kisah lainnya, bisa diintip di:

Menapaki Sejarah Korea Selatan Dibalut dengan Modernisasi Kota Seoul

Sehabis mengunjungi YGE Building (yang merupakan destinasi penting bagi YG Stan), kami langsung menuju Gwanghwamun Square dengan kereta dari Hapjeong Station. Dari Hapjeong Station kami transit dulu di Chungjeongno Station lalu lanut ke Gwanghwamun station. Saat di stasiun, ada toko kimbap, kami pun beli kimbap tuna untuk cemilan siang seharga 1200won dan Manjoo seharga 1000won (kalau tidak salah lagi ya). Keluar dari stasiun, saya melihat ada toko souvenir dengan patung Larva, sebagai pecinta Larva tentunya saya tidak melewatkan untuk berfoto dan membeli souvenir gantungan kunci untuk adik saya seharga 6000won.

Bersama Larva Red dan Yellow
Sehabis beli souvenir, kami pun keluar stasiun dan langsung disambut meriahnya orang-orang yang sedang ber-flash mob. Ternyata di Gwanghwamun Square sedang ada acara festival yang berisi bazar, acara musik, dan acara seni lainnya. Kami tidak begitu menonton festival karena ingin langsung foto di depan patung raja Sejong. 

Foto bersama Raja Sejong
Setelah foto depan patung raja Sejong, kami langsung jalan ke Gyeongbokgung Palace yang lokasinya dekat di belakang patung Raja Sejong (tinggal jalan kaki lurus saja, sampe deh). Sebelum masuk gerbang, kami berfoto dulu dengan penjaga istana. 

Foto bersama penjaga (ini orang lho bukan patung)
Setelah foto, kami pun masuk. Tiket masuknya seharga 6000won. Kami pun berkeliling dan berfoto. Tak lupa juga makan cemilan yang telah kami beli di stasiun tadi.


Foto depan Gyeongbokgung Palace

Foto depan kolam

Nyemil manjoo
 Setelah berkeliling, kami pun keluar istana dari pintu belakang untuk menuju ke Bukchon Hanok Village. Keluar istana, kami langsung melihat The Blue House, kantor presiden Korea Selatan, tak lupa berfoto.

Foto dengan latar belakang The Blue House
Dari pintu keluar istana, kami jalan kaki lurus terus menuju Bukchon Hanok Village. Setelah bertanya-tanya pada polisi dan petugas informasi, akhirnya kami sampai di wilayah Bukchon Hanok Village dan berfoto di depan rumah dengan gratis :)





Depan cerobong penanda Bukchon Hanok Village

Puas berfoto dan lelah jalan di Bukchon Hanok Village (karena jalanannya agak menanjak jadi cape), kami lanjut cari makan ke Insadong. Saat di jalan, kami melewati toko souvenir Mickey Mouse dan mampir dulu. Lalu kami juga melewati warung gurita bakar seharga 3000won dan jajan dulu karena lapar. Kami berjalan sekitar 700m jauhnya hingga sampai ke Insadong, Insadong merupakan jalan yang dipenuhi toko souvenir, restoran dan kafe. Banyak restoran yang menyajikan makanan vegetarian karena letaknya yang berada dekat kuil. Kami tiba di Insadong sekitar pukul 4 sore, dan restoran yang ingin kami datangi buka jam 5 sore. Kami pun menunggu dengan duduk-duduk di sekitaran jalan. Belum lama menunggu, hujan deras turun, kami pun menepi dan berteduh di depan toko. Saat berteduh, si Mawar melihat ada iklan restoran yang hanya menyajikan makanan sayur dan seafood. Kami pun langsung masuk restoran tersebut lalu memesan bibimbap dan sup tofu. Restoran tersebut bergaya tradisional Korea, tanpa kursi (duduk lesehan). Biaya makan disana cukup murah, seorang hanya diharuskan bayar 6000won saja. Sudah kenyang dan hujan pun reda, kami langsung merencanakan tujuan selanjutnya (maaf tidak ada foto di Insadong karena lupa foto). Mawar dan Bunga sudah lelah sehingga memutuskan untuk pulang ke hostel, sedangkan saya dan Melati kembali berencana membolang berdua. Kami pun berpisah di jalan. Sebelum ke tujuan berikutnya, saya dan Melati berbelanja tas dahulu. Harga tasnya cukup murah, hanya 10000won all item yang dipajang di luar toko. Saya pun membeli untuk saya dan adik (lagi-lagi sayang adik). Setelah belanja, saya dan Melati langsung ke tujuan selanjutnya, yaitu Cheongyecheon Stream, Banpo Rainbow Fountain Bridge, dan Lotte Young.





----------
Ingin tahu kisah perjalanan persiapan dan keberangkatan? Bisa dicek di sini dan di sana.
Untuk kisah lainnya, bisa diintip di: