Selasa, 10 November 2015

Main ke Pulau Pahawang dan Kiluan part 2 (Kejar Dolphine dan Berenang di laguna, Kiluan)

Hari kedua, 30 Agustus 2015, saya dan teman-teman peserta open trip Enter Traveller berencana mengejar dolphin di teluk Kiluan. Kami bangun pagi hari, namun karena hujan lebat, kami harus menunggu hingga reda agar bisa naik kapal. Sekitar jam 7, kami bersiap naik kapal jukung untuk bertemu dengan dolphin. Sekitar 1 jam kami sampai di tengah laut dan akhirnya bertemu dengan si lumba-lumba , ah senangnya bisa liat lumba-lumba liar yang tampak riang berenang di pinggir kapal kami.




Naik jukung kejar dolphin
Lumba-lumba liar di laut lepas

Agak sulit memang mengambil foto lumba-lumba, tapi video banyak, hanya saya tidak bisa meng-upload videonya, entah kenapa eror hikseu.

Setelah kejar dolphin, kami menuju ke lokasi laguna yang berbeda pulau dengan homestay, namun singgah dulu di warung untuk sarapan.

Setelah sarapan, kami langsung menuju laguna dengan jalan yang (menurut saya) cukup berat. Kami harus nanjak bukit dulu (jalannya bagus sdah di semen), kemudian turun bukit, masuk pantai Gayau.

Pantai Gayao
Setelah lewat pantai, kami harus melewati tebing karang yang cukup curam untuk sampai ke laguna. Dan akhirnya, kami sampai ke laguna.

Laguna di teluk Kiluan
Berenang di Laguna

Setelah puas berenang, kami kembali ke homestay, dan itu berarti (sigh) harus lewat lagi jalan yang berat itu. Ah lelahnya. Untungnya ada warung, dan kami pun nyemil pisang goreng dulu karena lapar habis nanjak turun bukit.

Dan ketika sampai pinggir pantai mau naik kapal ke homestay, ternyata air lautnya surut, maka kita bantu bapaknya dulu untuk dorong kapal.

bantu dorong kapal

Setelah itu, nyebrang deh kita ke home stay. Di pinggir pantai depan homestay, ada pemandangan mengerikan (buat saya) dengan bau amis. Yaitu ubur-ubur yang berserakan. Kami kira ubur-uburnya hidup, makanya kami takut turun kapal karena takut disengat, ternyata ubur-uburnya sudah mati.

Bangkai ubur-ubur yang berserakan

Ternyata bau bangkai ubur-ubur inilah yang kami cium saat awal datang di homestay, kami kira bau ikan. Ternyata, pinggir pantai ada pengolahan ubur-ubur. Menurut info dari bapak pengolah ubur-ubur, kaki atau tentakel ubur-ubur diambil, dicuci dan kemudian dikemas untuk diekspor ke Eropa. Entah untuk bahan konsumsi atau obat, tukang olah nya pun ga tau. Sedangkan badan ubur-ubur yang bentuknya bulet itu, dibuang begitu aja. Karena mungkin dari darah ubur-ubur, pinggir pantai itu jadi hitam dan bau banget. Kebayang dong kita harus lewatin itu kubangan bangkai yang item dan bau :(

Tempat pengolahan ubur-ubur tepi pantai

Kami pun langsung bersih-bersih. Saya selain mandi, juga cuci baju dan sendal, karena bau amis banget gara-gara lewatin bangkai ubur-ubur itu. Untung selalu bawa deterjen cair setiap ngetrip ke laut. Setelah bersih-bersih, kami makan siang, lalu ke Bandar Lampung untuk beli oleh-oleh.

Sebelum pulang, foto dulu di gapura Kiluan

Di mobil saat jalan menuju Bandar Lampung 

Setelah beli oleh-oleh, kami lanjut ke pelabuhan Bakauheuni, oh iya, sebelumnya beli nasi padang dulu untuk bekal makan malam di kapal. Kami naik kapal dan masuk ruangan lesehan, kali ini kapalnya beda, dan ruangannya dingin banget, bayarnya pun lebih mahal (12000 rupiah).

Makan di kapal


Sekitar 2 jam kami di kapal, namun saya tidak bisa tidur karena berisik musik yang dangdutan selama perjalanan dan AC yang kelewat dingin. Akhirnya sampai juga di Pelabuhan Merak, lalu lanjut ke Jakarta.

Saya dan teman lain turun di perempatan Kuningan, dan karena sudah tengah malem, kami naik taksi bareng. Anter dulu yang ke Mampang, terus ke saya di Halimun, terus terakhir teman saya yang dari Jogja diantar taksi sampai stasiun Senen. berakhirlah perjalanan seru kami, nambah temen lagi deh :)

Oh iya, selama perjalanan ini saya menghabiskan biaya sekitar Rp 1.096.050,- dengan rincian sebagai berikut:

- biaya open trip Rp 765.000,-
- ongkos ke meeting point dan patungan taksi Rp 48.500,-
- Jajan 110.550,-
- Biaya lesehan kapal PP Rp. 20.000,-
- Cemilan gorengan Rp. 14.000,-
- Oleh-oleh Rp. 102.000,-
- Makan malam nasi padang Rp. 36.000,-

Cukup sebanding dengan keseruan yang saya dapat, dan tentunya nambah teman lagii :)

Main ke Pulau Pahawang dan Kiluan part 1 (Berangkat dari Jakarta ke Pahawang & Kiluan)

Pada sabtu minggu kuturut trip ke pahawang...


Tanggal 29-30 Agustus 2015, saya ikut open trip ke Pahawang-Kiluan. Seperti baiasa, saya dapet infonya dari teman-teman backpacker dan web backpacker Indonesia. Kali ini saya coba nge-trip bareng Enter Traveller. Kata temen saya sih ini tripnya lumayan oke. Daan, pas banget dia ngadain trip ke Pahawang sekaligus Kiluan karena biasanya operator lain cuman ngadain ke Pahawang aja atau Kiluan aja. Langsung lah saya daftar, dan lagi-lagi sendiri :D 

I love to be solo traveler.

Setelah daftar, saya tentunya langsung transfer biaya trip yang hanya seharga 765000 rupiah saja, sudah termasuk transportasi jakarta-pahawang-kiluan PP (mobil elf 16 penumpasng), makan 5 kali, tiket kapal Merak-Bakauheuni PP, homestay, tiket masuk wisata dan sewa kapal hoping island dan kejar dolphin. 

Tanggal 28 Agustus malam, kami berkumpul terlebih dahulu di Mall Slipi Jaya. Total peserta adalah 14 orang. Setelah semua peserta kumpul, kami berangkat ke pelabuhan Merak. Kami sampai di pelabuhan Merak sekitar tengah malam. Dengan setengah mengantuk, setelah mobil parkir di dek, kami menuju tempat penumpang tipe lesehan. Maaf lupa foto. Jadi kapalnya itu besar, ada beberapa lantai dan tipe ruangan. Kami memilih ruangan lesehan agar bisa leluasa tidur-tiduran. Kami dikenakan biaya tambahan seharga 8000 rupiah (bayar sendiri, tidak termasuk paket trip). Sekitar 3 jam, kami pun sampai di pelabuhan Bakauheuni dan langsung menuju Pahawang. Saya tidak begitu ingat jalannya bagaimana, karena sepanjang jalan tidur, dan tiba-tiba sudah sampai. Kami sampai di rumah singgah pas adzan subuh. Saya dan teman-teman yang muslim langsung menuju mesjid untuk sholat dan cuci muka. Setelah itu, kami berleyeh-leyeh sambil menunggu sarapan. Sekitar jam 6 kami sarapan, dan jam 7 kami langsung naik kapal untuk hoping island,

Pulau yang pertama kami kunjungi adalah pulau Pahawang Kecil. kemudian kami ke Pulau Kelagian Kecil dan Pulau Gosongan. Kami ber-snorkeling di tempat tersebut. Berikut foto-fotonya:

Selfie di kapal sebelum nyebur

Pulau Gosongan

Teman Trip

Karang baru tumbuh di Pahawang Kecil


Setelah selesai snorkeling, kami kembali ke rumah singgah untuk bersih-bersih dan makan siang. Setelah itu kami lanjut ke Kiluan. 

Perjalanan ke Kiluan lumayan lama, sekitar 2-3 jam, dengan jalan yang rusak. Kami tiba di homestay sekitar sore hari menjelang maghrib dan disambut dengan bau amis yang menyengat. Kami pun masuk rumah dan beristirahat. Saya keluar sebentar untuk jalan di pinggir pantai.

Jalan-jalan di pinggi pantai, lihat jukung parkir


Sekitar jam 7 malam, kami makan dengan menu ikan bakar yang sudah disediakan oleh pemilik rumah. Ikannnya nampak enak, namun saya tidak berani coba karena takun eneq nanti muntah. Untungnya ada tumis kangkung yang masih bisa saya makan. 

Setelah makan, kami pun beristirahat.

Makan malam di homestay


Selasa, 27 Oktober 2015

Mengunjungi Penyu yang Lucu di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu

Hari kedua di P. Harapan, saya isi dengan mengejar sunrise di pagi hari. Setelah sholat subuh, saya dan teman-temab baru saya langsung keluat kamar dan berjalan mencari sunrise. Namun karena mendung, pncarian sunrise berganti menjadi pencarian spot selfie, gorengan dan teh hangat untuk sarapan.

Selfie pinggir pantai P. Harapan

Cemilan di pagi hari
Setelah puas nyemil dan foto, kami kembali ke penginapan dan sudah tersedia sarapan. Karena masih agak kenyang, saya dan seorang teman, sebut saja namanya Rosa, mampir dulu ke punangkaran penyu yang berada tak jauh dari penginapan.Biaya masuknya hanya Rp. 5000 saja..

Tukik atau anak penyu

Suasana di penangkaran


Salah satu spot di penangkaran

Bertemu penyu

Setelah dari penangkaran, saya pun sarapan dan kemudian kami langsung berangkat eksplor pulau Bulat. P. Bulat merupakan pulau kecil berbentuk bulat dengan pantai yang sangat indah dan pasir berwarna putih.


P. Bulat

Spot di P. Bulat

Pasir putih P. Bulat

Pintu masuk kapal di P. Bulat

Main ayunan di P. Bulat

Pantai P. Bulat yang jernih dan bergradasi

Saya tidak menyangka, ada pulau dengan pantai seindah itu di DKI Jakarta. Pemandangan P. Bulat sangan bagus dan cocok untuk refreshing tanpa harus pergi jauh dari Jakarta. 

Wefie rombongan di P. Bulat

Setelah eksplor P. Bulat, saya membeli kelapa (tanpa es) karena kurang afdol rasanya jika main di pantai tanpa minum air kelapa. Setelah itu, rombongan pun kembali ke P. Harapan. Kami pun bersih-bersih, berkemas dan makan siang. Setelah makan siang, kami kembali ke Kali Adem menggunakan kapal yang sama saat berangkat. Kami pun berpisah di Kali Adem.


Selama perjalanan ini, saya menghabiskan dana sebesar Rp. 558.500,- saja, dengan rincian:

Biaya Trip Rani Journey : Rp. 350.000,-
Bekal roti: Rp. 13.500,-
Taksi berangkat dari kosan ke Muara Angke:  Rp. 100.000,-
Odong-odong: Rp. 20.000,-
Jajan di P. Harapan: Rp. 38.000,-
Penangakaran penyu: Rp. 5.000,-
Kelapa muda: Tp. 16.000,-
Taksi pulang sampai st. Kota (sharing dengan teman): Rp. 16.000,-


Tidak  mahal untuk pengalaman yang menyenangkan di kota Jakarta :)





----------
Penasaran dengan cerita sebelumnya? Mari dicek di sini

Bermain Bersama Ikan Warna Warni di Pulau Macan, Kepulauan Seribu


Tanggal 12-13 September 2015, saya ikut open trip yang diselenggarakan oleh Rani Journey ke Pulau Harapan. Pulau Harapan merupakan salah satu bagian  dari gugusan pulau di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Saya memang senang mengikuti open trip dibandingkan dengan private trip karena tidak perlu tunggu kuota dan bisa kenal banyak teman baru. Biaya trip hanya Rp. 350.000,- saja, sudah termasuk penginapan AC, alat snorkeling, kapal untuk hopping island , makan 4 kali (makan siang 2 kali, makan malam, makan pagi), bakar ikan, dan transportasi kapal dari Muara Angke (pelabuhan Kali Adem) ke P. Harapan (PP). Ini kali kedua saya menggunakan trip operator Rani Journey (sebelumnya saya ikut open trip ke Ujung Kulon bersama Rani Journey). Saya ikut trip Rani lagi karena service di trip sebelumnya sangat baik, sehingga tak perlu ragu untuk ikut lagi. Dua hari sebelum berangkat, tour leader (TL) meng-invite saya ke group whatsapp trip khusus P. Harapan. Dari situ kami berkenalan terlebih dahulu dan didata siapa saja yang pasti berangkat. Jumlah peserta dalam oprn trip kali ini adalah 38 orang (cukup banyak dan merupakan open trip dengan peserta terbanyak selama pengalaman saya). 

Pada Sabtu, 12 September, meeting point diadakan di Kali Adem Muara Angke pada jam 6.00 WIB. Saya sebenarnya sudah sampai di Muara Angke sekitar jam 6 kurang, namun saya salah turun dari taksi, saya dibawa oleh supir taksi ke pom bensin Muara Angke, bukan Pelabuhan Kali Adem (setelah diusut, ternyata pelabuhan Kali Adem yang khusus tujuan Kep. Seribu memang baru dioperasikan, jadi kalo ke Kep. Seribu udah ga nebeng kapal ikan lagi). Karena saya sendiri dan ini kali pertama saya ke Muara Angke, sempat bingung juga mau kemana dan buta arah dimana itu Pelabuhan Kali Adem. Untungnya ada abang odong-odong (kendaraan khusus ke Kali Adem berupa motor yang dimodifikasi dengan kursi penumpang mirip odong-odong) yang menawarkan jasa ke Kali Adem. Saya bayar Rp. 20000, padahal deket sih tapi yaudahlah daripada jalan. Karena macet ke arah jalan utama menuju Kali Adem, si abang cari jalan pintas ke pasar ikan, didepan gang gitu saya diturunin dan langsung disuruh jalan lurus ikutin gang. Ga jauh jalan (sekitar 100 meter) saya sampai di parkiran Pelabuhan Kali Adem, saya pun langsung menuju meeting point, yaitu di bawah tiang bendera.

Saat itu ramai sekali orang yang berkumpul, karena weekend juga mungkin ya. Untungnya kumpul di tempat yang strategis, sehingga ga bingung. Setelah diabsen dan semua kumpul, TL membagikan tiket kapal. Kami pun langsung menuju kapal yang bernama Garuda Ekspres. Kapalnya besar dan kayanya muat ratusan orang, kursinya seperti kursi di bis (lumayan empuk) namun jaraknya mepet-mepet. Tiga jam perjalanan (dengan drama para penumpang yang mabok dan muntah, alhamdulillah saya tidak mabok sampai muntah hanya pusing saja), saya dan rombongan pun sampai di P. Harapan.


Tugu peresmian P. Harapan


Selamat datang di P. Harapan

Turun dari kapal, kami langsung ke penginapan. Penginapan perempuan dan laki terpisah rumah. Penginapan nya berupa rumah dengan banyak kamar (seperti kamar kos). Setelah simpan barang, kami langsung menuju spot snorkeling yaitu P. Macan, P. Bira dan P. Genteng. Spot snorkeling pda hari itu sangat ramai oleh pengunjung sehingga kurang leluasa untuk berenang. Namun tetap seru snorkeling di P. Macan maupun P. Genting karena karang-karang nya indah dan banyak ikan berwarna-warni.

Kumpulan Kapal yang akan snorkeling di P. Genteng

Wefie bersama rombongan sebelum nyebur


Snorkeling di P. Genteng

Snorkeling di P. Macan

Pemandangan bawah laut P. Macan

Snorkeling rame-rame

Main di P.  Bira Besar
Sunset dari P. Bira Besar



Sekitar menjelang maghrib, kami kembali ke P. Harapan untuk bersih-bersih, istirahat, makan malam, dan bakar ikan. Saya tidak ikut bakar ikan karena tidak suka, sehingga memilih untuk tidur saja.





----------
Ikuti cerita selanjutnya di sini , ya.

Jumat, 23 Oktober 2015

Tips maen Ke Korea Selatan a la Yusti

Setelah terbayang bagaimana suasana di Korea, berikut beberapa tips yang mungkin bisa berguna untuk yang baca dan pengen ke Korea dengan biaya sendiri (untuk saya juga, kali aja mau kesana lagi):

1. Kalau sudah niat dan pasti mau pergi, sebaiknya hitung-hitung dulu perkiraan keuangan selama di Korea, lalu nabung dan perkirakan kapan uang terkumpul untuk bisa apply visa (saldo tabungan disarankan lebih dari 10juta rupiah kalau maennya 7 hari, dengan transaksi normal atau tidak ada debet/kredit dalam jumlah besar/tak wajar);
2. Menjelang 3 bulan mau apply visa, benar-benar harus "rapihin" tabungannya;
3. Sebulan mendekati apply visa, mulai mencicil cetak rekening koran, terutama bagi nasabah BCA (BCA hanya bisa cetak rekening koran maksimal 2 bulan yang lalu);
4. Idealnya 2 minggu sebelum apply visa, sudah mulai mengumpulkan berkas-berkas atau dokumen yang dibutuhkan;
5. Apply visa paling mepet banget 2 minggu sebelum berangkat (usahakan jangan mepet);
6. Setelah visa lolos, baru lah cari tiket pesawat dan hotel ( disarankan apply visa nya 40 hari sebelum tanggal berangkat, sehingga ga dadakan banget dan ada kemungkinan masih bisa dapet tiket pesawat promo);
7. Untuk yang pake budget airline atau sebut saja Air Asia seperti saya yang ga dapet jatah bagasi, sebaiknya beli bagasi untuk pulang saja, waktu berangkat jangan bawa banyak barang (yang butuh saja), kalau kurang baju/pakaian, di Korea banyak dijual kebutuhan sehari-hari dengan harga murah, termasuk pakaian (apalagi kosmetik, beuh jauh banget harganya lebih murah daripada di Indonesia);

Contoh baju murah di  Korea
(sumber http://cuteinkorea.com/)
Contoh kosmetik murah do Korea
(sumber http://38.media.tumblr.com/ )


8. Bagi yang muslim, sebaiknya persiapkan makanan kering (yang mudah dibawa dan diperkenankan dibawa dalam kabin pesawat seperti: energen, abon, indomie, super bubur, super bihun, dsb), di Korea sulit sekali menemukan makanan halal, sekalian supaya hemat juga (toh di Indonesia juga sudah banyak restoran masakan khas otentik Korea yang halal, jadi kalo mau icip makanan mah di Indonesia aja). Untuk nasi tidak perlu bawa, beli aja di Korea karena di Korea banyak dijual nasi instan (bahkan katanya kalo ga salah di beberapa hostel disediakan nasi putih gratis);

Nasi putih instan Korea 
(sumber gambar: http://www.agrafood.co.kr )

9. Masih untuk yang muslim, persiapkan juga alas untuk sholat yang bahannya ringan dan bisa dilipat (seperti plastik) untuk alas sholat, karena jarang banget ada mushola jadi sholatnya ngemper di mana aja;
10. Bawalah uang melebihi perkiraan/hitung-hitungan awal, karena pas di Korea pasti ada biaya keluar tak terduga (terutama kalo udah belanja di Myeongdong, ah khilaf pokoknya mah);
11. Sediakan fotokopi dokumen dalam 3 rangkap dan uang cadangan, yang disimpen di berbagai tempat seperti di koper, tas tenteng dan dompet kedua. Untuk paspor dan uang dengan jumlah banyak, kalau bisa masukin di dompet utama. Dompet kedua (atau pouch yang gabung sama tempat hape) diisi uang untuk pengeluaran hari itu saja beserta uang receh;
12. Sewaktu sampai di bandara, sebelum naik AREX ke Seoul, jangan lupa ambil panduan wisata Korea (yang berbahasa Inggris ya, karena ada panduan berbahasa Korea, Jepang, dan Cina -kecuali kalo bisa semua bahasa itu). Panduan isinya lengkap, mulai dari tempat wisata di Seoul, hingga peta metro/subway Seoul. Ada juga panduan ke beberapa tempat wisata lain seperti Jeju Island (ambil semua aja, siapa tau butuh). Jangan lupa juga beli T-money ya (disarankan beli di bandara), ini memudahkan kita untuk naik kendaraan umum (ga usah antri beli tiket subway di mesin dan ga usah repot ngeluarin cash kalo naik bis, tinggal tap langsung jalan);

Tap T-money di bis
(sumber : http://pengenliburan.com/ )

Tap T-money di sebelum naik subway
( Sumber http://www.korea.net/ )

13. Kalau kesulitan di jalan, tanya aja orang sekitar, orang Korea biasanya mau membantu meskipun ga bisa bahasa Inggris, dan jangan lupa ucapkan terima kasih (sebaiknya bahasa Korea : gamsahamida). Oh iya, kalau manggil bapak-bapak atau ibu-ibu untuk minta tolong, manggilnya Ahjussi (untuk bapak-bapak) dan Ahjumma (untuk ibu-ibu), ga usah manggil pake bahasa inggris (Sir, Mr, Mrs, Ma'am dsb), karena kalo pake Bahasa Inggris, mereka ga akan ngeh kalo kita lagi manggil mereka;
14. Kalau naek tangga ato eskalator, buat yang mau nyantei, posisinya di sebelah kanan, karena kalo di sebelah kiri itu untuk orang yang jalannya cepet ato lagi buru-buru. Oh iya lagi, udah tau kan ya kalo jalanan di Korea beda dengan di Indonesia, kalo di Indonesia kendaraan jalan di sebelah kiri, sedangkan kalo di Korea, kendaraan jalan di sebelah kanan, jadi kalo naik bis ato taksi, pintu masuknya dari kanan ya (hanya ngingetin aja, kali keder, hehe);

Kebiasaan naik eskalator di Korea
(sumber : popkoreanshop.com )
Kendaraan di korea  jakan di sebelah kanan
(sumber https://upload.wikimedia.org/ )


15. Tetap selalu berperilaku baik dan sopan selama di Korea, namanya juga di negeri orang, ga boleh sembarangan berkelakuan. 

Sekian tips dari saya, semoga bermanfaat. Mungkin akan ada tips tambahan kalo saya inget, sekarang sih, segitu dulu kayanya, hehe. Kalo ada yang mau sharing ato koreksi ato nambahin, boleh banget lho. 

Selamat jalan-jalan di Korea Selatan! :)


Scholarship Application Experience: Korea Government Scholarship Program

Seperti judulnya, saya mau kasi info mengenai proses aplikasi beasiswa ke korea dengan jalur KGSP (Korea Government Scholarship Program). Kenapa Korea? Karena mumpung lagi jaman-jamannya hallyu alias Korean wave, jadi cocoklah kita mencoba mengasah ilmu ke sana. Sekalian modus fangirling dan wisataa :D

Pertama kali liat info beasiswa korea adalah pas pertengahan Januari 2015 ini ga sengaja saya buka fesbuk nya kampus ku, Universitas Padjadjaran, ehh ada info beasiswa dari Dongseo University di Busan, Korea. Wuaaaa dengan semangat 45 saya langsung kontak CP nya (his name is Mr. Dan Jung) untuk nanya apa aja syarat2nya, kemudian dengan cepet (cuman selang berapa jam) doi bales, katanya persyaratan nya akan ready akhir Januari. I'll waiitt ahjussii!! Sambil menunggu info persyaratan, saya baca2 aja mengenai program beasiswa ini, namanya Korean Government Scolarship Program (KGSP). Usut punya usut, si Dongseo University ini ternyata ga buka penerimaan untuk fakultas hukum, adanya cuman fakultas2 ini:



Yasudah karena yang paling masuk akal adalah program Master of Business Adm. aka. MBA, maka saya memilih itu aja. Terus liat2 juga benefit dan syarat umum program ini:



Ketika baca benefitnyaa, wuaaww..asik bangett! Mana kan kampusnya di Busan, pasti buat belajar oke dan pastinya wisata pantainya mantep. Kalo Seoul kan terlalu ngota, ga kepikiran juga mau tinggal lama di seoul. Maka dari itu langsung browsing2 kehidupan orang Indonesia muslim di Busan, dan sampe ngebayangin kalo tinggal di sana gimana makannya (prefer jadi vegan, haha), gimana sholatnya, terus jalan2 kemana aja, jarak mesjid ke lokasi tinggal seberapa jauh, dll.

Finally, akhir Januari keluarlah itu info lengkap resmi dari organisasi beasiswa Korea atao singkatannya NIIED (National Institute for International Education ). Pas saya liat syaratnya, ternyata jatah buat Indonesia cuman 3 orang ajaah..huhuu.. Peluang lolos kecil nihh.. Tapi ya gapapa, tetap semangat. Kemudian liat syarat lain ternyata harus ada rekomendasi dari dosen kampus yg dulu. Aha! Langsung lah saya terfikirkan ibu Laina, my idol lecture yg multitalented baik hati cantik dan tidak sombong. Cuss deh saya kontak beliau. Alhamdulillah doi mau bikin rekomendasi buat saya meskipun saya apply MBA, bukan LLM :)

Setelah minta dibikinin rekomendasi, kemudian saya browsing2 lagii dan ternyataaaa... Program ini ga hanya diikuti sama si Dongseo aja, tap kita juga bisa apply ke universitas lain yg ada di Korea! Wuaaw! Langsunglah saya cari list universitas yang buka fakultas hukum khususnya HKI. Dapet lah 3 univ: Inha, Dongguk, Korea National Univ. Pilihan pertama jatuh pada Inha, karena lokasinya di luar seoul haha.. Tapi tapi tapii.. Persyaratan ke Inha rempong ameet..mesti ada rekomendasi dari profesor di Inha! Ah males ngurusnya.




Yaudah pilihan tinggal 2 nih, pilih Korea National lah, eh tapi deadline ngumpulin berkas nya 6 Maret, daripada keburu-buru yaaa, terpaksa milih Dongguk University. Sebenernya saya agak kurang sreg dengan universitas ini, karena lokasinya di Namsan, which is ngota banget! Ahhh..mana setelah gugling, ini univ.favorit para artis kpop dan k-drama. Huft. Tapi ya, namanya juga usaha, sebelum myoba kan ga akan tau hasilnya gimana.

Jadi lah saya apply ke Dongguk. Tapi berkasnya kurang mantep, saya ga nambahin sertifikat toefl. Ga wajib sih tapi mac sunnah muakkad gitu, huhuu. Alasan tidak menambahkan sertifikat toefl adalah ketakutanku akan lamanya proses sertifikat toefl dan waktu kirim dokumen via pos. Pada awal februari saya udah tes toefl, tapi hasilnya ternyata lama, nah daripada saya gambling takut ekspedisi nya ada apa2 dijalan, saya ga nunggu sampe hasil toefl keluar, maka pada pertengahan februari saya langsung kirmi itu dokumen via EMS Pos Indonesia. Ternyata kata petugasnya hanya butuh waktu 1 minggu, bahkan ada yg paling cepet 3 hari. Oh men! Tau gitu nanti2 ajaa. Tapi berhubung udah bawa berkas ke kantor pos dan pas banget hari itu ujan gede, ga mungkin berkasnya saya bawa ke kantor, naek kotor pula, bisa2 dokumen2 saya rusak karena basah. Ya baiklah kukirimkan semua dokumen itu dengan asumsi "ah ga mungkin 1 minggu, paling juga 2 minggu" huhuu.. Kemudian saya menyesal, karena abis kirim dokumen, ehhasil toefl keluar dongs! Ah yasudaah ya. Kemudian sekitar 2 minggu kirim pos, sekitar akhir Maret, saya dapet email bahwa berkas-berkas saya sudah diterima dan sedang dalam proses seleksi. 



Seminggu kemudian saya ditelepon dan diwwancara sama pihak Univ. Dongguk mengenai motivasi belajar dan lainnya (pake Bahasa Inggris). Karena diwawancara itu, saya jadi agak pede, semoga bisa lolos. Makanya, ketika ada Garuda Travel Fair (GATF) di awal April, ketika teman-teman sibuk  urus tiket untuk jalan ke Korea, saya yang berharap lolos beasiswa terpaksa melepaskan kesempatan dapet tiket Garuda murah karena kalo lolos kan pastnya tinggal di Korea dan tiket kesana ditanggung beasiswa. Pengumuman beasiswanya seminggu setelah GATF.

Tiba lah waktu pengumuman, dan jreeng, saya ga lolos. Bye! 



Sedih sih, iya, tapi tidak patah semangat untuk mencoba lagi taun depan. Mulai dari sekarang sudah persiapan mental dan persiapkan dokumen selengkap mungkin. Semoga lain kali bisa lolos sekolah di Korea ya, aamin :)