Selasa, 09 Mei 2017

Panas Hujan Ku Terjang Demi Menapak Arwah Supersic

Oktober 2016

Tak pernah terpikirkan oleh ku untuk dapat menginjakkan kaki di tempat peristirahatan terakhir rider Moto GP favorit aku, Marco Simoncelli , yaitu Sepang Sircuit Malaysia. FYI, sejak SD sebenernya saya mengidolakan Valentino Rossi, namun entah mengapa beberapa tahun ke belakang aku terkesima melihat penampilan seorang rider yang awalnya ku tonton performa nya dari Moto 2, kemudian dia naik menjadi rider MotoGP, ya dia lah Super Sic. Rider yang dikenal urakan dan sering kali nyebelin, tapi aku suka. Terlebih setelah mengetahui bahwa Sic diasuh juga oleh idolaku, Rossi. Namun, sejak kejadian kecelakaan yang menewaskannya, aku jadi oah-ogahan menonton MotoGP, namun bulat tekadku untuk menginjakkan kaki di tempat di mana ia tewas. Setidaknya sekali dalam seumur hidupku, aku pernah menapak di aspal yang sama saat dia menghembuskan napas terakhir. Kita semua tau, tempat itu adalah Sepang International Circuit.

Perhelatan MotoGP di Sepang tahun 2016 diselenggarakan dari tanggal 28 hingga 30 Oktober 2016. Kebetulan saat itu aku masih punya jatah cuti sehingga bisa hadir di Malaysia dari hari Jumat tanggal 28 Aku tiba di KLIA pada pagi hari dan langsung menuju ke sirkuit dengan naik bis dan sampai tak lebih dari 30 menit saja. Sampai di sirkuit, aku langsung membeli souvenir berupa mug plastik bergambar Rossi, dan langsung ikut antrian meet and greet Rossi. 




Antrian sangat panjang, kira-kira aku mengantri dari jam 9 pagi hingga jam 12 siang, panas terik kemudian hujan, kemudian panas lagi.. Begitu saja terus, namun ternyata tidak bertemu Rossi karena waktu meet and greet hanya sebentar. Sedih sih tapi ya sudah, bukan jodoh :(

Setelah lelah mengantri dan bubar, kami menuju ke tribun untuk menonton free practice. Saat itu tribun dibuka untuk semua tiket, sehingga aku yang memiliki tiket tribun Rossi, juga masuk ke tribun main grand yang berada tepat di depan garis start/finish.

suasana paddock dari main grand stand

suasana rossifumi menonton latihan

Riuh penonton yang melihat penampakan Rossi di balik paddock sedang bersiap latihan. Mereka yang melintas di balik pagar tribun hanya sekilas, bagaikan kilat tak terlihat.




Setelah puas menonton free practice, saya dan teman-teman pun beranjak dari sirkuit menuju ke hotel yang teletak di Downtown Kuala Lumpur.



Keesokan harinya, kami tidak pergi ke sirkuit lagi, namun berencana berjalan-jalan layaknya turis. Kami mengunjungi Batu Cave, Colmar Tropical, Genting Highland, dan kemudian malam hari menuju ke Twin Tower dan Bukit Bintang untuk membeli oleh-oleh.

rombongan turis

Batu Cave

Colmar Tropical



Suria KLCC (Twin Tower)


Puas menjadi turis, kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat karena esok hari akan menyambut perhelatan akbar Moto GP Sepang. 

Sekitar jam 6 pagi, kami sudah bersiap berangkat menuju sirkuit dengan menggunakan mobil van. Tak sampai 3 jam, kami sampai di sirkuit dan langsung menuju tribun Rossi. Beberapa dari kami ada yang pisah tribun karena memilih menonton di main grand. 


Dapat merchandise topi 

Hujan deras


Panas terik kami rasakan, namun tidak mengurangi rasa semangat kami dalam mendukung idola. Tak selang kami di terpa hujan angin yang sangat besar sehingga race harus diberhentikan sementara. Namun akhirnya cuaca panas kembali dan race berjalan dengan lancar meskipun idola kami tidak menjadi juara 1, namun kami tetap senang.


Usai race, kami pun pulang ke tanah air dengan hati yang gembira.