Rabu, 02 Februari 2022

Bangunan Unik Antimainstream di Singapura

Singapura tak habisnya membuatku tercengang dengan megahnya bangunan-bangunan yang ia miliki. Setiap tahun ke sana, ada saja bangunan yang menarik hati dan membuatku ingin mengabadikannya. Sebut saja yang sudah terkenal yaitu: Marina Bay Sands yang seperti kapal, Flower & Forest Dome Gardens by the Bay yang seperti keong, Esplanade yang seperti durian, dan masih banyak lagi. 


Kali ini aku akan berbagi 2 bangunan unik yang jarang banget dijadikan sebagai latar foto kalau ke Singapura. Ya, memang karena lokasinya bukan di tempat wisata. Bangunan tersebut adalah the Interlace dan The Hive. 


The Interlace merupakan salah satu apartemen mewah yang terletak di Depot Road yang areanya tak jauh dari Mount Faber dan Sentosa Island. Uniknya bagunan ini adalah bentuknya yang menyerupai Jenga, permainan balok susun. Di sekitarnya sangat asri dengan lebatnya pepohonan. The Interlace adalah area privat dan yang boleh masuk hanya penghuni apartemen atau tamunya.





Bangunan kedua yang unik adalah The Hive. Lokasinya berada di Nanyang Tech. University (NTU). The Hive merupakan study center yang didalamnya terdapat berbagai ruangan untuk belajar dan ada cafetaria juga. Uniknya, bentuk luar bangunan ini menyerupai tempat dimsum dan di dalamnya juga unik setengah lingkaran seperti sarang. 





The Hive ini bisa dikunjungi siapa saja, tidak khusus untuk mahasiswa, alias open for public. Cara ke sini menggunakan public transport adalah dengan naik MRT, turun di stasiun Pioneer lalu lanjut naik bis tujuan Yunnan Garden. Jalan kaki tak jauh dari Yunnan Garden. Selain berfoto, kita juga bisa jajan di cafetarianya dengan harga makanan dan minuman yang terjangkau dan halal. 



Sekian ceritaku mengenai bangunan unik "antimainstream" di Singapura. Terima kasih sudah membaca.

Selasa, 01 Februari 2022

Trip Kuala Lumpur bersama Mama

 Cerita trip ini merupakan lanjutan cerita trip Singapore sebelumnya yang bisa dibaca disini. Aku dan mama pergi ke Kuala Lumpur tanggal 1 April 2018 naik Air Asia dari Changi Airport Singapore ke KLIA2 Malaysia. Dari bandara KLIA, kami naik bis ke pusat kota yaitu KL Sentral. Ternyata macet banget sampe 2 jam lebih. 

Ketika sampe KL Sentral, kami rencana jalan kaki ke hotel karena kalau di maps katanya dekat, taunya jalannya memutar dan tidak ramah pejalan kaki. Ujung-ujungnya kami naik grab karena hujan juga. Kalau naik grab cepat sampai dan murah karena dekat. Sampailah kami di hotel, ternyata gedung resepsionis dengan gedung kamar kita tuh misah, duh ribet deh hotelnya. Kamarnya juga simple banget. Emang sesuai harga sih murah banget hehe. Sampai kamar, kamipun istirahat sebentar.




Setelah istirahat, kami naik grab ke KLCC. Lalu foto-foto di KLCC park dengan background Twin Tower. Terus kita naik bis gratis GO KL ke Pavilion untuk makan Teppanyaki Express dan keliling area Bukit Bintang. Terus udah agak malam, kami balik lagi ke KLCC Park untuk menyaksikan pertunjukan air mancur menari dan juga beli biscotti. Lalu kami balik ke hotel naik grab.

KLCC Park



Teppanyaki Express, makanan wajib di Pavillion KL

Air mancur menari KLCC Park

Twin Tower

Biscotti Top Cookies, oleh-oleh wajib kalo ke KLCC


Keesokan harinya, pagi-pagi banget setelah subuh, kami jalan ke KL Sentral, ternyata ada jalan pintasnya masuk mall gitu dan mallnya sudah buka pagi-pagi. Kita sarapan dulu di KL Sentral, lalu mulai jalan-jalan naik bis gratis GO KL ke Mesjid Negara. Di depan mesjid negara, kita foto-foto sebentar aja lanjut naik GO KL ke Dataran Merdeka.

Penyebrangan ke mall Nu Sentral

Sarapan di resto kecil di KL Sentral

Rute GO KL

Depan Masjid Negara

Dataran Merdeka


Di Dataran Merdeka, kita foto-foto tentunya, lalu lanjut jalan kaki menyusuri sungai ke Mesjid Jamek, lanjut ke Central Market. Di Central Market kita jajan dan beli oleh-oleh. Lalu balik deh ke hotel naik grab.

Bangunan Sultan Abdul Samad sebrang Dataran Merdeka

Sungai Kelang

Mesjid Jamek

Central Market


Di hotel, kita packing sebentar dan lanjut ke KL Sentral naik grab. Kita akan ke bandara KLIA1 naik bis. Alhamdulillah perjalanan cepat dan gak macet. Kami tiba kecepetan, 3 jam sebelum jam boarding. Jadi kita makan nasi lemak dulu di resto bandara. Lalu saat check in di mesin, ternyata kita gak bisa check in. 

Pemberitahuan gak bisa check-in

Mama menunggu kepastian pesawat


Kitapun ke counter, ternyata pesawatnya penuh. Kita harusnya naik pesawat KLM yang dari Belanda, tapi karena penuh, petugas ngasih kita pesawat Garuda. Awalnya ngasih jam sore, tapi aku bilang aku sama lansia, kasian mamaku. Ehh dikasih deh Garuda yang 1,5 jam lagi boarding dan dapet business class. Alhamdulillah. Rejeki mama soleh.

Nunggu boarding di lounge


Kami dapet fasilitas nunggu di lounge gratis. Karena sebelumnya udah makan, ya kami jadinya cuman nyemil-nyemil aja cobain makanan yg tersedia di lounge. Lalu kamipun boarding dan pertama kalinya merasakan pesawat business class. Alhamdulillah. 

Salah satu hidangan di lounge


Mama duduk di business class Garuda

Fasilitas makan dan tv di business class


Saat landing pun, kita nunggu bagasi di executive lounge bisa sambil minum kopi atau milo yang tersedia di mesin, gratis. Bagasinya pun cepet banget tersedianya. Alhamdulillah. 

Di ruang tunggu bagasi Garuda business class


Selesailah perjalanan bersama mama. Alhamdulillah lancar dan mama sehat. Semoga bisa ajak mama lagi ke negara lain. Aamiin. 


Trip Singapore bersama Mama

 Sejak punya penghasilam sendiri dan sudah bisa ke Singapore sendiri, aku sangat ingin mengajak Mama jalan-jalan ke kota favoritku itu. Namun, setiap kali diajak, mama beralasan belum mau ke luar negeti kalau belum umrah. Yasudah, aku manut aja. Tahun 2017 akhirnya mamah umrah dan sudah punya paspor sendiri, maka tahun depannya yaitu tahun 2018 (30 Maret-2 April) aku langsung ajak mama ke Singapur sekalian ke Kuala Lumpur, dan mama mau.


Kami berangkat naik Air Asia dari Bandung dan tiba di terminal 4 Changi Airport. Tiba di bandara, tentunya foto-foto dahulu sebelum imigrasi, lalu keluar imigrasi, beli sim card dan naik shuttle ke terminal 2 untuk lanjut naik MRT ke pusat kota. Tak lupa beli dulu EZ Link untuk mama (kalau aku kan sudah punya hehe). 










Kami naik MRT ke stasiun Jalan Besar karena hotel kami, hotel Sandpiper, berada di Jalan Dunlop. Ternyata jalan kaki lumayan jauh dan ada stasiun yang lebih dekat yaitu Rochor. Aku baru tau setelah sampai hotel. Sebelum tiba di hotel, kami makan bakso dulu di warung Indonesia halal dekat hotel, di Jalan Besar. 





Kamipun check in, resepsionisnya kurang ramah, tapi proses check in-nya cepat dan lancar. Kamarnya bersih dan fasilitasnya lengkap. Ada arah kiblatnya juga dan ternyata dekat dengan mesjid, hanya selang 3 atau 4 bangunan saja. Kami menginap 2 malam di hotel ini. Setelah istirahat sebentar, sholat dan simpan barang, kamipun mulai jalan-jalan. 

Kasur queen

Kamar mandi/toilet 

Lemari & gantungan baju

Teko listrik dan minuman compliment

Hair dryer hotel

Arah kiblat


Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Mesjid Sultan. Kami naik bis dari halte dekat stasiun Rochor. Cuaca saat itu mendung banget, jadi kami gak lama-lama karena takut hujan, cuma foto-foto sebentar aja.



Setelah foto di depan mesjid, kami naik bis ke ION Orchard. Berfoto di patung warna warni ikon ION, makan es krim potong lalu nyebrang ke Lucky Plaza untuk beli oleh-oleh kaos dan sebagainya. Kemudian balik lagi ke ION untuk naik MRT lanjut ke Marina Bay Sands.



Pilih oleh-oleh di Lucky Plaza

Di eskalator dalam ION mall menuju ke MRT station

Kami tiba di MBS dan sudah malam pas waktu pertunjukkan Spectra, kamipun langsung menuju lokasi Spectra dan menonton pertunjukan. Setelah pertunjukan selesai, kami naik MRT ke Mustafa Center untuk belanja oleh-oleh coklat dan cemilan. Setelah belanja, kami makan nasi goreng di resto sebrang Mustafa Center lalu pulang jalan kaki karena hotel kami hanya berjarak sekitar 500m saja dari Mustafa Center.

Siap-siap nonton Spectra




Keesokan harinya, kami memulai jalan-jalan di berbagai tempat, tapi sebelum berangkat, aku ajak mama sarapan dulu di warung sebrang hotel. Hotel kami tidak menyediakan sarapan tapi di sekiratnya banyak warung atau resto halal, enak dan murah. Mamaku makan nasi ayam dan aku minum teh tarik aja.


Setelah makan, kita naik bis dan turun di South Beach building sebrangnya War Memorial Park. Kami foto-foto di sekitar dan jalan ke Esplanade lalu lanjut ke Merlion. Kemudian kami naik MRT ke Singapore Zoo.







Di Singapore Zoo, kami naik odong-odong dan melihat koleksi binatang serta pertunjukan atraksi hewan. Lalu kami naik bis lanjut MRT ke Vivo City. Di Vivo City kami makan dulu di Encik Tan, lanjut jalan ke Sentosa Island melalui boardwalk. 


Tiket Singapore Zoo

Naik odong-odong keliling zoo

Merak putih

Makan siang Encik Tan Vivo Mall


Tiba di Sentosa Island kami hanya foto-foto di depan USS dan Patung Merlion raksasa (patungnya sudah gak ada sekarang, sudah dihancurkan kalau gak salah). Kemudian balik ke Vivo City naik monorail dan lanjut perjalanan ke Gardens by the Bay naik bis. Memang selama di Singapore bareng mama, aku lebih sering naik bis karena selain lebih murah juga gak cape jalan kaya di dalam stasiun MRT. Selain itu, dengan naik bis, mama bisa liat suasana kota .

Sentosa Boardwalk



Monorail Sentosa Express

Kemana-mana naik bis



Di Gardens by the Bay kami leyeh-leyeh saja lihat tanaman sampai malam waktunya pertunjukan Garden Rhapsody. Setelah pertunjukan selesai, kami balik ke hotel untuk istirahat

Gardens by the Bay
Menunggu atraksi Garden Rhapsody


Keesokan harinya, pagi-pagi banget setelah subuh, kami check out dan naik grab ke bandara untuk lanjut ke Kuala Lumpur. Kami naik AirAsia dan berangkat dari terminal 4 Changi Airport.

Area boarding terminal 4 Changi Airport


Sekian cerita di Singapura bersama mama. Kelanjutan cerita di Kuala Lumpur bisa dibaca disini yaaa.