Rabu, 04 Mei 2016

Broken Heart Healing in Singapore



Singapore lagiii.. Baru bulan Februari ke Singapore, sekarang main lagi kesana. Kenapa? Karena lagi ada promo tuker point Air Asia, jadi berangkatnya gratis, pulangnya bayar..lumayaann :)

(gak ding..sebenernya karena habis putus (lagi) sama dambaan hati..hhhh..jomblo lagi dan makanya kabur ke Singapura mencari ketenangan T__T )


Singapura, 24-25 April 2017

Saya berangkat jam 7.30 pagi, sampe jam 9an, terus beli makan dulu di Changi, baru lanjut ke destinasi pertama yaitu Chinese Garden. Lokasi Chinese Garden ini agak jauh ya dari pusat keramaian wisatawan seperti Orchard dan Bugis, terletak didekat perumahan warga di daerah Jurong. Saat saya kesitu sudah sekitar tengah harian, panas. Selain taman bertema China, ada juga Japanese Garden. Hari itu rame banget tamannya, karena hari minggu mungkin jadi banyak yang piknik. Rame sama temen-temen TKW dari Indonesia dan orang India, ada juga keliatan orang Filipina. Malah orang Tionghoa jarang banget kutemui di sini, beda pas ke Botanical Garden yang isinya kebanyakan  orang Tionghoa dan bule juga. 

Tamannya sangat luas, dan karena panas, jadi ga terlalu eksplor semua sudutnya, cuman yang ikonik aja seperti Pagoda, Tori, Turtle museum, dan taman bonsai. Karena rame juga, jadi kurang tepat ke sini kalo untuk menenangkan diri, tapi ada satu spot bagus buat ngelamun yaitu puncak Pagoda. Terdapat 3 pagoda, yatiu 1 pagoda besar di pintu masuk dekat MRT dan 2 pagoda kecil di dekat pintu parkiran.

Saya masuk melalui pintu MRT, keluar MRT langsung lurus saja melewati lapangan luas menuju arah terlihatnya Pagoda. Setelah itu ada 2 pilihan, mau keliling Chinese Garden dulu atau belok ke kiri untuk menjelajah Japanese Garden. Ada peta nya juga, dan kelihatannya Japanese Garden lebih kecil dari Chinese Garden, maka dari itu saya pilih menjelajah Japanese Garden terlebih dahulu kemudian ke Chinese Garden.

Pintu masuk Chinese Garden dari MRT, nampak Pagoda besar

Jembatan merah menuju Chinese Garden dari MRT

Jembatan putih yang menghubungkan Chinese Garden dan Japanese Garden

Suasaa Japanese Garden

Stone Lantern di Japanese Garden

Tori di Japanese Garden


Lotus pond (yang belum mekar bunga nya)

Taman dan Kolam di Japanese Garden

Banyak kadal bersliweran di Japanese Garden


Setelah kelilig sebentar di Japanese Garden, saya lanjut mengelilingi Chinese Garden. Lebih banyak ornamennya dibanding Japanese Garden, seperti Pagoda, Taman Bonsai, Turtle Museum, patung-patung dan main Gate yang khas China banget.



Bonsai Garden

Patung Chinese Philosopher

Turtle Museum

Main Gate

Pagoda Twin
Main Pagoda dan patung-patung



Tangga di dalam main Pagoda


Pemandangan dari puncak main pagoda (lantai ke tujuh)

Puas berpanas-panasan ria di Chinese garden, ga kerasa udah jam setengah 3 aja, padahal masih pengen main di Chinese garden, walopun sendiri tetap seru, tapi apa daya harus check in hostel yang lokasinya di Bugis dengan perjalanan sekitar 20 menit naik MRT.

Saya menginap di Sleepy Kiwi/ Green Kiwi di Jalan Bussorah, lokasinya tepat berada di area mesjid Sultan, atau biasa disebut Kampong Glam. Meskipun hostel deket Masjid Sultan, tapi saya ga masuk ke dalam mesjid karena sebelumnya sudah pernah ke sana, jadi cuman foto depannya saja.


Muscat Lane, gerbangnya Kampong Glam

Mesjid Sultan

Biaya hostelnya semalem seorang 18 SGD dengan deposit 10 SGD yang bisa diambil pas check out. Saya pilih female dorm untuk semalam, yang isinya 14 orang, dan saat itu sedang penuh. Meskipun nampaknya rame, tapi pas masuk kamar, soo quite. Orang-orang nya pada diem dan ga berisik, nyaman, AC nyala 24 jam. Kasurnya empuk dan selimutnya tebal. Ada juga dapur dan kamar mandi bersama dengan air hangat. Tapi kamar mandinya ga ada sabun, jadi semua alat mandi harus modal sendiri.

Bunk bed saya yang nyaman
(Saya cuman foto bed saya karena menjaga privasi, jadi suasana dorm ga saya foto, ga enak sama yang punya kasur, hehe)


Sampai di kamar, saya langsung nge-charge HP, dan yang pastinya sekarang saya sudah bawa adaptor dari Indonesia, jadi udah ga bingung lagi saat charge HP karena colokannya beda. Sejam leyeh-leyeh, saya langsung ke dapur masak Indomie. Iya, masak. Walopun cuman semalem nginep, tapi tetep berhemat. Selama bisa bekel, ngapain beli di luar, hehe,

Sehabis makan, saya bersih-bersih, lalu lanjut ke Marina Barrage naik MRT ke Marina Bay, lalu jalan kaki sekitar 200 meter ke halte bis no 400 di halte Marina FInancial Center (info untuk menuju Marina Barrage bisa dilihat di sini). Dari halte itu deket ko, cuman lewatin 3 halte terus turun, biasayanya kalo ga salah 0,7 SGD. Selanjutnya jalan terus mengikuti papan petunjuk. Untungnya ada yang turun bareng saya dari bis menuju Marina Barrage, jadi saya ngikutin orang itu saja hehe.


Sambil nunggu bis di halte Marina Financial Center, nemu spot foto lucu dengan latar Singapore Art Museum

Di depan Marina Barrage

Di bawah Marina Barrage (lagi under construction)

Air laut di gorong-gorong bawah pengolahan air Marina Barrage

Marina Barrage sebenernya adalah tempat pengolahan air di Singapore, namun terkenal banget sebagai tempat piknik dan main layangan karena di atas bangunannya terhampar luas rumput hijau. Seru kalo ke sini bareng teman dan keluarga. Karena saya cuman dateng sendiri, jadi yaa foto-foto saja. Pemandangannya indah banget, menentramkan. Untuk menuju ke "lapangannya" yang berada di atas bangunan bisa lewat 3 cara yaitu:

1.  lewat jalan besar berumput khusus untuk trek lari, sepeda, skate board, otoped dll, seperti ini:

 2. Naik tangga. Terdiri dari 3 lantai. Kalau santai enaknya naik tangga sih ya tapi lumayan cape, hehe.



3. Naik lift. Untuk yang bawa barang banyak dan ga mau cape ya memang enaknya naik lift nih.


Sampai atas, pemandangannya bagus banget. Ada pemandangan ke pantai dengan kapal-kapal, ada juga pemandangan Marina Bay Sands yang tersohor itu. Keren abis! Tepat ke situ saat sunset dan mungkin sunrise juga yaa .

Suasana di Marina Barrage

View pantai

View Marina Bay Sands dengan sunset

Jembatan menuju East Coast yang merupakan tempat pengolahan air

Marina Bay Sand - Garden By The Bay - (sedikit terlihat) Singapore Flyer

Waktu sudah hampir malam, inginnya terus menikmati keindahan suasana Singapore dari Marina Barrage, tapi berhubung ingin mengejar edisi spesial Garden Rhapsody jam 7.45 malam, saya langsung cuss jalan ke Garden By The Bay , kira-kira 500 meter dari Marina Barrage. Sepanjang jalan menuju Garden By The Bay, saya melihat banyak yang olah raga lari dan sepedaan. Seru! Dan sesampainya di Supertree Groves, ternyata sedang ada event. Ada musik dan bazar, rame abis dan padat. Untuk mendapatkan view Garden Rhapsody yang mantap, saya naik ke atas pusat informasi, best spot kalo kata saya mah hehe.

Sekitaran super tree groves yang padat pengunjung

Supertree groves sebelum Garden Rhapsody




Setelah menikmati Garden Rhapsody selama kurang lebih 15 menit, sebagian besar pengunjung bubar, ada juga beberapa yang masih menonton band manggung, dan bahkan saat di lift ketemu pengunjung yang baru saja datang. Terakhir saya ke Garden by The Bay sebelum ini adalah sekitar 2 tahun yang lalu, kini sudah banyak perubahan dan perbaikan fasilitas, salah satunya adalah akses dari taman menuju MRT Harborfront (dulu masih berupa lapangan kosong dengan jalan setapak, sekarang sudah ada trotoar dan dikelilingi taman dan kolam).


Garden Rhapsody selesai, lift padat

Tangga yang padat oleh bubaran pengunjung 

Jalan menuju MRT Harborfront

Sehabis dari Garden by The Bay, saya menuju Mustafa Center untuk beli oleh-oleh coklat titipan kakak saya. Sudah malam, sih, tapi karena Mustafa Center buka 24 jam, jadi mending beli malam itu daripada keesokan harinya. Di Mustafa Center saya beli beberapa coklat yang ga ada di Indonesia dan juga melihat-lihat barang-barang. Kebanyakan coklat di sini dijual murah dengan masa kadaluwarsa paling cepat 6 bulan. Di sini ternyata dijual juga adaptor persis seperti punya saya, namun dengan harga yang lebih murah.

Coklat yang expired nya September

Murah meriah (tapi saya ga beli sih, beli coklat yang lain, hehe)

Adaptor seharga 3 SGD (30ribu rupiah), yang saya beli di tokopedia seharga 50ribu rupiah :(

Setelah membeli oleh-oleh di Mustafa, saya kembali ke daerah Bugis, tak lupa mampir ke Bugis Street di sebrang Bugis Junction untuk membeli pesanan mama saya yaitu tas dengan model ala-ala longchamp yang bisa dilipat yang ada emboss Merlion/Singapore (maaf lupa foto). Semua pesanan pun sudah terbeli, dan dengan kaki pegal, saya pulang ke hostel, mandi, makan dan kemudian tidur.

Lanjutkan perjalanan saya di sini .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar