Kali ini ceritaku bukan tentang jalan-jalan, tapi tentang pekerjaan. Pekerjaan yang pertama kali aku dapatkan setelah lulus kuliah adalah bekerja di stasiun TV, tepatnya di TV Satu Untuk Semua alias SCTV. Awal mula aku bisa bekerja di SCTV adalah dengan mengikuti open rekrutmen yang dilakukan oleh SCTV untuk lulusan baru dengan nama Media Development Program (MDP). Aku mengirim lamaran dan CV melalui website SCTV kemudian gak lama setelah mengirimkan berkas-berkas itu, aku mendapat email untuk ikut seleksi. Seleksi dilakukan pada bulan November tahun 2012 di Kampus ITT Telkom Bandung. Tes seleksi berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan umum, psikologi, hingga soal program TV khususnya acara SCTV. Pada saat seleksi, aku tidak berharap yang muluk-muluk, karena baru lulus kuliah jadi kuanggap seleksi itu pengalaman, kalau tidak lolos ya gak apa-apa, tapi kalau lolos yaa alhamdulillah banget.
SCTV Tower Sumber foto: www.liputan6.com shorturl.at/dfFS9 |
Pengumuman hasil seleksi diinfokan melalui email pada akhir Januari 2013, dan akupun lolos. Aku harus hadir mengikuti orientasi sehari setelah email konfirmasi lolos seleksi tersebut. Untungnya jarak dari Bandung dan Jakarta tidak jauh sehingga dadakan pun tidak apa-apa. Kami melakukan orientasi selama 2 minggu, kalau tidak salah ingat yaa hehe. Kami ber-21 orang dikumpulkan dalam satu ruangan di SCTV Tower lantai 19. Pertama kali ke kantor SCTV, aku langsung takjub karena dalam gedungnya bagus banget. Di lantai 19 ada beberapa ruangan kecil dengan kaca transparan, dan ada satu ruangan besar, yang dipakai sebagai "ruang kelas" peserta MDP. Bisa disebut peserta, karena kami baru akan mengikuti orientasi, belum menjadi karyawan. Di kelas MDP, kami diberikan berbagai pengetahuan mengenai dunia TV, diantaranya adalah divisi-divisi dan jobdesk yang ada di SCTV hingga program-program atau acara yang tayang di SCTV. Kami juga diberikan pelatihan-pelatihan yang memunculkan karakter kami. Seperti kuliah, kami sering dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan suatu tugas dan hasil tugas itu akan dipresentasikan kemudian dinilai. Kami juga bertemu dengan beberapa orang dari berbagai divisi atau departemen di SCTV yang nanti akan menjadi mentor kami selama on job training. Menjelang berakhirnya masa orientasi, kami diajak outing ke daerah Bogor dan melakukan kegiatan yang meningkatkan kekompakan dan motivasi kerja kami. Selain itu kami juga diberikan tes Signature Analysis yang hasilnya digunakan untuk mengetahui kekuatan karakter kami.
Hasil Signature Analysis punyaku |
Setelah selesai masa orientasi, kami diwawancara oleh beberapa kepala divisi untuk menentukan kami masuk divisi mana saja. Lalu kami diberikan hasil tidak lama setelah wawancara. Kami dikumpulkan di satu ruangan dan dibacakan pembagian divisi. Masih ingat saat itu aku deg-deg-an minta ampun karena takut masuk divisi produksi. Hahahaa.. Kenapa takut? Karena divisi produksi tampak paling melelahkan daripada divisi lainnya hehe. Akhirnya aku mendapatkan kerja di bagian Public Relations. Saaaaaangaaat bahagia dan senang banget saat diumumkan aku masuk bagian PR karena sejak SMA aku memang ingin masuk kuliah Fikom namun gak kesampaian, akhirnya kesampaian juga belajar tentang ilmu komunikasi khususnya PR.
Bersama rekan kerja di lantai 21 SCTV Tower |
Dengan terbaginya kami ke beberapa divisi, kami 21 orang peserta MDP yang awalnya bersama-sama saat orientasi menjadi berpisah. Ada yang bekerja di lantai 18 untuk divisi produksi, dan lantai lainnya namun masih tetap satu gedung yaitu SCTV Tower. Adapun untuk PR, kami di lantai 14 kemudian pindah ke lantai 21 bersama divisi Sales, R&D , Off Air, dan beberapa divisi lain. Usai diumumkannya pembagian divisi, kami menandatangani kontrak kerja On Job Training (OJT) untuk jangka waktu 1 tahun dan langsung dipertemukan dengan anggota divisi masing-masing. Aku dengan 2 orang MDP lainnya yang masuk divisi PR bertemu dengan kepala divisi dan anggota tim PR yang totalnya 4 orang. Satu bulan kemudian, divisi PR bergabung dengan divisi Off Air menjadi depatremen Marketing Communication. Jadi, selain mengerjakan tugas PR, kami juga diperbantukan untuk kegiatan divisi Off Air.
Pekerjaan OJT di divisi PR adalah membantu tugas pegawai PR diantaranya adalah media monitoring, mengadakan press conference, membuat press release, tugas lapangan mengatur wartawan saat acara, membalas surat pembaca, melobi radio dan media cetak untuk kerjasama promosi acara, mengerjakan public service announcement (PSA), menyiapkan merchandise dan kegiatan PR lainnya. Awal kami bekerja, kami diberikan tugas media monitoring, yaitu membuat kliping berita-berita mengenai program SCTV yang beredar di media Cetak. Setiap pagi kami membaca koran, tabliod dan majalah. Selain program SCTV, kami juga meng-kliping perkembangan penyiaran televisi di Indonesia.
Hal yang menyenangkan saat menjadi PR adalah lokasi bekerja. Kami tidak hanya bekerja di dalam kantor saja tapi juga di luar kantor atau sebutannya tugas lapangan. Tugas lapangan tidak hanya di dalam kota Jakarta saja tapi juga di luar kota. Tugas lapangan luar kota pertama aku adalah ikut ke Karnaval SCTV di Karawang. Sehari sebelum pelaksanaan Karnaval SCTV, kami berkeliling radio untuk mempromosikan acara Karnaval SCTV, kadang ada artis juga yang ikut promosi. Pekerjaan aku hanya memperhatikan saja dan stand by jika dibutuhkan karena yang diwawancara oleh pihak radio adalah pegawai PR. Saat acara Karnaval berlangsung, aku membantu menertibkan wartawan yang datang dan juga melakukan dokumentasi foto kegiatan. Adapun tugas lapangan lainnya yang aku turut serta selain Karnaval SCTV adalah acara Harmoni SCTV, HUT SCTV, SCTV Music Awards, SCTV Awards dan Miss Celebrity, yang lokasinya di Jakarta. Untuk Miss Celebrity, aku pernah ditugaskan sendiri ke Bandung. Sendiri dalam hal ini adalah tidak didampingi oleh pegawai PR lainnya. Aku bersama seorang finalis Miss Celebrity berangkat ke Bandung tepatnya di daerah Lembang untuk melakukan promosi kegiatan Miss Celebrity berupa kampanye anti narkoba dan mengunjungi pusat kesehatan yang diadakan oleh SCTV sebagai bentuk CSR. Pengalaman lapangan sendiri itu sangat luar biasa dan seru, untungnya dibantu juga oleh team produksi dan team divisi lainnya jadi gak keder-keder amat saat bekerja. Finalis Miss Celebrity yang bersama aku juga ramah banget dan enak diajak kerjasama.
Berfoto bersama boyband S4 saat tugas lapangan |
Selain tugas lapangan, kegiatan lain yang aku suka adalah saat Press Conference. Press Conference biasanya diadakan di lantai 8 SCTV Tower. Tugas aku saat press conference adalah di bagian registrasi wartawan dan dokumentasi kegiatan. Terkadang aku juga bantu check sound dan cek kelengkapan peralatan. Press conference adalah kegiatan yang mempertemukan artis dan wartawan, jadi saat itu bisa ketemu banyak artis dan ketemu wartawan juga. Selain itu, ada makan-makan juga bersama wartawan dan artis, jadi buatku itu adalah pengalaman yang menyenangkan banget. Perut kenyan dan bisa ketemu artis dengan mudah hehe. Press conference yang pernah aku bantu kerjakan adalah press conference SCTV Awards, HUT SCTV, Liputan 6 Awards, Top Chef Indonesia, Premier League dan lainnya. Press conference yang paling berkesan buatku adalah press conference Top Chef Indonesia dan Premier League. Alasannya adalah selain karena lokasinya di luar SCTV Tower (Top Chef Indonesia di salah satu cafe di Senayan City dan Premier League di salah satu cafe di mall Epicentrum Kuningan Jakarta), di acara press conference itu aku ketemu idolaku, yaitu chef Farah Quinn (di Top Chef Indonesia) dan Bapak Erick Thohir. Meskipun tidak sempat foto bareng (karena sibuk plus malu hehe), tapi sudah sangat senang bisa bertemu mereka secara langsung.
Meskipun banyak pekerjaan yang seru dan menyenangkan, tentunya ada juga pekerjaan yang bikin pusing dan lelah mental, diantaranya adalah membuat perjanjian kerjasama dengan radio atau media cetak untuk promosi kegiatan, pembuatan PSA, dan menjawab telepon dari penonton. Buatku, membuat perjanjian kerjasama cukup lelah karena harus bolak-balik konfirmasi untuk dealing dengan pihak radio atau media cetak mengenai barter promosi. Tapi kadang juga ada yang langsung deal. Kalau pembuatan PSA, bikin pusing karena harus membuat dengan cermat dan disiarkan dengan tepat. Seringkali bolak-balik ke ruang produksi untuk memastikan hasil tayangnya bagus atau tidak. Lalu satu pekerjaan lagi yang bikin capek mental adalah menjawab telepon dari penonton SCTV, rata-rata memberi saran atau kritik dengan ngotot, jawabnya sampai greget heh, walaupun ada juga yaa yang santun. Benar-benar melatih kesabaran dan etika berkomunikasi. Ada juga satu tugas yang bikin deg-deg-an, yaitu pemasangan logo media partner di credit title acara live. Karena acara live, kalau salah ya gak bisa direvisi atau diperbaiki. Jadi, setiap program misalnya acara Miss Celebrity, kami kerjasama dengan radio atau media cetak untuk barter promosi. Kami promosi acara di radio atau artikel mereka, dan mereka (radio atau media cetak) menempatkan logonya di credit title setelah acara. Ini adalah tugas PR yang sangat butuh ketelitian. Logo media partner yang sudah deal, aku berikan ke team produksi, kemudian saat acara berlangsung, aku harus memastikan logo tersebut tayang. Gak jarang aku berada di ruangan kontrol saat akhir-akhir acara. Takutnya ada logo yang skip, matilah wkwkw. Untungnya gak pernah ada yang skip. Alhamdulillah aman.
Hal lain yang menyenangkan setelah acara adalah media monitoring, bagaimana senangnya artikel acara SCTV tampil di berbagai media cetak dan internet. Oh iya, ada juga 2 kegiatan rutin divisi PR yang berkesan lainnya yaitu kegiatan amal buka puasa bersama Christian Gonzales dan Media Gathering. Acara buka puasa bersama dan coaching clinic bersama Christian Gonzales dilakukan di salah satu panti asuhan di Jakarta, adalah kegiatan amal SCTV di bawah divisi PR. Lalu acara media gathering adalah acara rutin divisi PR dengan para wartawan yang telah berjasa membuat artikel mengenai program SCTV. Tahun 2013, Media Gathering dilakukan di restoran semi outdoor di daerah Tangerang. Kegiatannya adalah bagi-bagi doorprize dan makan bersama. Media gathering membuat hubungan antara PR SCTV dan wartawan menjadi lebih baik dan lebih erat.
Team Marketing & Marcomm (aku gak inframe karena aku yang ambil fotonya huhuu) |
Selama setahun menjalani on job training menjadi PR, banyak ilmu yang sudah aku kuasai. Diantaranya adalah membuat press release, membuat perjanjian kerjasama, cara berkomunikasi dengan wartawan dan media partner, cara persiapan press conference, dan lainnya. Jadi bisa disimpulkan kalau bekerja di stasiun TV, khususnya di divisi PR SCTV itu lelah tapi lebih banyak serunya dan lebih banyak senangnya. Selain pengalaman, aku juga mendapat banyak kenalan yang masih berkomunikasi dengan baik walaupun aku saudah tidak kerja di SCTV :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar