Selasa, 08 Oktober 2019

Mewujudkan Impian ke Eropa dengan Nyicil bersama Claudia Kaunang

Eropa... atau biasa disebut Benua Biru (waktu jaman ku SD yaah, gak tau kalau jaman now), adalah (sepertinya) benua impian semua orang (Indonesia). Banyak yang pengen sekolah di Eropa, kerja, tinggal, dan bahkan memiliki pasangan orang Eropa alias Bule. Dengan ikon romantisnya menara Eiffel, rasanya suatu mimpi jika bisa ke sana. Dan betul kata pepatah, lebih baik melihat satu kali daripada mendengan seribu kali. Eropa memang sangat indah. Sejak nonton film Eiffel I'm in Love sekitar jaman SMA tahun 2007-an, saya bermimpi berfoto di depan menara Eiffel, dan alhamdulillah terwujud 10 tahun kemudian. Tahun 2017 saya (dengan hati riang dan gugup) berhasil menginjakkan kaki di Eropa. Inilah kisahnya...



Karena pertama kali perjalanan jauh, ku tak mau berangkat sendiri alias solo traveling, namun juga tak mampu untuk membiayai keluarga untuk menemani (biayain sendiri aja udah pas-pasan). Maka saya memilih untuk ikutan open trip. Kupilih open trip yang sudah terpercaya yaitu bawaannya penulis buku traveling, Claudia Kaunang (CK). Berikut informasi open trip ke Eropa yang dia adakan dan yang saya ikuti:


Yap. Sesuai informasi tersebut, saya daftar trip ke Eropa Barat di musim panas tanggal 30 Juli - 5 Agustus 2017. Kalau sesuai tanggal, hitungannya kan 7 hari, tapi sesungguhnya trip berlangsung 8 hari, karena 1 harinya untuk perjalanan berangkat (tanggal 29 Juli), 5½ hari wisata (30 Juli-4 Agustus), dan 1½ hari perjalanan pulang (4-5 Agustus). Trip yang singkat untuk 5 negara, tapi sangat cocok untuk pekerja kantoran yang fakir cuti dan baru pertama kali ke Eropa. Berikut itinerary nya:

Biaya cicilan 3 juta rupiah/bulan selama 6 bulan, belum termasuk visa (dibantu pengurusannya dengan biaya 1,6 juta), asuransi (600ribu-an), makan dan jajan. Total biaya yang kukeluarkan sekitar 25 juta rupiah, hasil ngepet  menabung dari uang gaji (hemat-hemat). 

Pendaftarannya sangat mudah, bisa melalui WA atau email, tapi lebih seringnya komunikasi melalui WA. Tiap bulan, dari bulan Februari sampai Juli 2017, transfer biaya cicilan sebesar 3 juta rupiah, hitung-hitung nabung kan. Sekitar bulan Mei, diinfokan bukti book hotel dan dummie tiket pesawat untuk kelengkapan daftar visa. Menjelang wawancara visa, para peserta bertemu mba Claudia dan Pak Arend (koordinator pembuatan visa) untuk diperiksa kelengkapan dokumen dan diberikan info mengenai wawancara visa.

Visa dibantu oleh rekanan tim Trip Bareng CK. Untuk asuransi, saya beli asuransi ACA, dibantu sama rekanan teman grup WA trip abreng CK. Berikut contoh formulir visa Schengen-nya..


Maaf yaa hanya sepotong, namanya juga contoh. Itu yang saya dapatkan dari tim trip bareng CK, beserta syarat-syarat kelengkapan dokumen lainnya secara detail seperti ukuran pasfoto, jenis asuransi perjalanan, dan lainnya. Untuk detailnya bisa cek di link ini. Karena saya dibantu oleh rekanannya CK, prosesnya sangat sederhana. Setelah bayar biaya visa, kirim dokumen-dokumen melalui email, lalu semua peserta ketemuan untuk memberikan dokumen asli dan tanya jawab seputar persiapan keberangkatan bersama CK dan pak Arend (rekanan yang mengurus visa). Formulir juga dibantu diisikan oleh tim pak Arend, kami tau jadi aja, dan wawancara sesuai jadwal. 

Wawancara visa berlangsung 18 Mei 2017, dan saya kebagian jadwal jam 9 pagi, namun semua peserta diminta sudah stand by di lokasi pada jam 7 pagi. Visa yang kami gunakan adalah visa Schengen Belanda. Urusnya bukan di kedutaan Belanda ya, melainkan di kantor VFS Global, Kuningan City, Jakarta Selatan. Proses urus visa sangan sederhana, karena dokumen-dokumen sudah diurus pak Arend, jadi sesuai jadwal, kami masuk ruang tunggu, tanda-tangan formulir, lalu wawancara. Di ruangan tunggu, luas gabung dengan lainnya yaitu ada loket-loket penyerahan dokumen, spot untuk pas foto, kursi-kursi untuk menunggu, dan ruangan-ruangan kecil untuk wawancara. Wawancara dalam bahasa Indonesia, ditanya mau ke mana aja, ngapain, sama siapa. Lalu dicek wajah sesuai foto. Gak lebih dari 10 menit.

Sekitar awal Juni, team CK menginfokan bahwa semua peserta lolos visa Eropa. Betapa senangnya hatiku saat itu. Aku langsung ke kantor Pak Arend di daerah Gondangdia untuk mengampil paspor yang sudah ditempel stiker visa.



Sebulan setelah dapat visa, tibalah hari keberangkatan. Para peserta berkumpul di terminal 2 dekat hotel transit untuk diabsen terlebih dahulu oleh team CK kemudian check in bersama. Kami bersama-sama naik pesawat Qatar, ada juga yang berbeda pesawat dan nanti bertemu di bandara Schipol Belanda.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar