Selasa, 27 September 2016

Pusing Pusing Alone nak Kuala Lumpur

Kuala Lumpur, 24-25 September 2017

Ini kunjungan saya yang ketiga kali ke Kuala Lumpur. Sebenarnya perjalanan ini dadakan dan di luar jadwal jalan aku tahun ini. Prolog curhat dulu yaa.. Ada temenku yang mau ke KL dan minta ditemenin, padahal aku udah bilang ga ada budget tapi dia tetep ngajakin dan bersedia bayarin dulu pake kartu kreditnya lalu aku bayar nyicil ke dia selama 6 bulan, karena dapet tawaran jadilah sepakat aku pergi ke KL. Beberapa hari sebelum berangkat kami ada masalah gitu sehingga yang awalnya jadwal kita mau ke Melaka dan KL jadi berubah karena aku pundung dan ga mau jalan sama dia. Jadi aku jalan di KL dan dia tetep ke Melaka. OK jadilah masing-masing solo traveling ke Malaysia. (dan kemudian pundung dan masalah berlanjut hingga temanku itu marah dan minta aku bayar lunas tiket pesawat Kuala Lumpur dan tiket bus Melaka, ga jadi nyicil dan tabungan pun terkuras percuma, tapi yaa sudahlah.....). Just let the fun begin!

Hari pertama, sampai di KLIA setelah imigrasi saya ke bus station dulu untuk nge-cek ketersediaan bis KLIA-KL Sentral, dan ternyata ada rute ke Chinatown (lokasi hostel aku dekat dengan Chinatown/Petaling). Setelah nge-cek bis, aku lanjut ke bus stop shuttle Mitsui Outlet Park (MOP). Karena aku penasaran semurah apa outlet yang terkenal di kawasan bandara ini. Jam 09.00 aku naik shuttle dan tiba di MOP sekitar jam 9 lebih dan outlet belum buka. Jadi saya nunggu di cafe sambil minum es cincau. Saat itu panaasss bangeeettt dan banyak juga yang nunggu di cafe.

pintu masih di tutup

Flight check in center dan concierge tempat penitipan barang

menunggu ditemani es cincau


Sekitar jam 10 mulailah pintu dibuka dan masuklah diriku, lalu langsung nitip barang ke concierge. Keliling outlet dan liat-liat harga, namun ah, standar saja harga nya. Adapun saya masuk ke toko MANGO yang diskonan gede-gedean (up to 80%) ternyata barang yang diskon itu barang cacat, ada yang kancingnya hampir copot dan ada yang terkena noda. Lalu saya ke toko Cotton On, harganya biasa saja kaya di Jakarta, begitupun toko Converse dan lainnya. Sesudah liat-liat, saya balik lagi ke KLIA. Lalu saya langsung menuju bus station dan membeli tiket bis ke Chinatown. Tarif bus sekali jalan 10RM dengan fasilitas AC, 2-2 reclining seat, dan wifi. Bus berangkat tepat jam 12.00. Perjalanan lancar sekitar 1 jam kurang. Bus berhenti di KL Sentral dan penumpang semua turun membawa barang masing-masing. Untuk yang mau ke Chinatown, seperti saya, dan Bukit Bintang, haru menunggu shuttle dulu. Tak berapa lama ada shuttle van dan mengantar kami ke lokasi akhir (kalau saya ya ke Chinatown).

dari dalam bus

perjalanan lancar

transit di KL Sentral
Suasana di dalam shuttle van


Sesampainya di Chinatown, saya harus jalan kaki sekitar 100 meter menuju kawasan Pasar Seni. Saya menginap di Marquee Guest Houzz yang berada di kawasan Kasturi Walk Pasar Seni. Hostel berada di atas minimarket 99speedmart. Untuk masuk ke hostel, saya harus pencet bel, lalu dibukakan pintu. Kemudian saya naik ke resepsionis dan check in. Saya membayar cash 30RM untuk 1 malam female dorm. Saya diberikan seprai,selimut, dan sarung bantal untuk dipasang sendiri. Kamar saya berada di lantai 2. Kamarnya bersih dan AC nya dingin banget. Di dalam kamar terdapat loker namun tidak ada gemboknya, untung saya membawa gembok sehingga bisa menggunakan lokernya untuk simpan dompet dan barang lainnya. Setelah simpan barang, saya langsung cus ke depan hostel dan jajan ayam Uncle Bob dan eskrim Kitkat.

kawasan Kasturi Walk Pasar Seni
 (Marquee guest houzz di sebelah kanan dengan sign oranye)


resepsionis

free wifi

bunkbed saya

lorong kamar

kamar mandi/shower

loker di dalam kamar

Undle Bob (ayam krispi taiwan ala Shihlin)

Eskrim kitkat


Setelah jajan dan kenyang, saya balik ke hostel dan tidur. Sekitar jam 5 sore, saya jalan ke arah mesjid Jamek menuju Dataran Merdeka. Sedang ada event di Dataran Merdeka sehingga sebagian jalan ditutup. Banyak gedung-gedung dengan arsitektur indah terletak di sekitaran Dataran Merdeka. 

National Textile Museum 

Sultan Abdul Samad Building

selfie dulu

KL City Gallery

Suasana sore di Dataran Merdeka

Event musik

plaza yang sepi


Setelah berkeliling Dataran Merdeka, saya lanjut ke Taman Tasik Perdana. Dari Dataran Merdeka saya jalan kaki, melewati Masjid Negara. Saat jalan, saya melewati terowongan/underpass dengan dinding yang terdapat lukisan sejarah Malaysia. Lalu di kawasan Masjid Negara, saya menemukan toilet umum yang lucu, tidak seperti toilet di Jakarta, toilet ini seperti toko souvenir, hehe.



underpass dengan ornamen lukisan sejarah Malaysia

Masjid Negara

toilet umum

bangunan depan Masjid Negara, saya lupa nama gedungnya apa :D

Petunjuk Taman Perdana
Setelah berjalan cukup jauh dan menanjak, akhirnya saya sampai di Taman Tasik perdana atau Perdana Lake Garden. Lokasinya sangat luas dan banyak pepohonan. Saya tidak banyak eksplor taman karena luas banget dan lagi ngerasa capek, jadi setelah kelilng sebentar, saya duduk di gazebo dan istirahat sebentar.

pepohonan bambu

danau dengan angsa

salah satu spot di taman

selfie (lagi)

semburat senja

jembatan taman

koleksi tanaman

danau dengan air mancur, bisa naik perahu di sini

gazebo

mushola

gerbang dengan tupai melintas
Setelah puas di taman, saya pulang menuju hostel. Tak terasa waktu menjelang maghrib dan saya pun singgah sholat berjamaah dahulu di Mesjid Negara. Mesjidnya tidak sebesar Istiqlal namun arsitekturnya bagus dan suasananya adem.

pemandangan senja di perjalanan pulang

pintu masuk ruang sholat mesjid

pelataran mesjid


Setelah sholat maghrib, saya pun jalan kaki menuju hostel dan melewati daerah Dataran Merdeka dan mesjid Jamek kembali.

tekstil museum di daerah dataran merdeka pada malam hari

Masjid Jamek dari kejauhan

Setelah cukup lama berjalan dan sampai di kawasan Pasar Seni, saya langsung menuju KFC untuk beli makan malam. Saya memberli paket set B yang berisi ayam, nasi, salad, dan pepsi. Seperti biasa, saya ambil saos yang selalu ada di KFC Malaysia, yaitu saos thailand. Nasi di KFC Malaysia berbeda dengan nasi di Indonesia karena bukan plain rice tapi semacam butter rice. Kemudian saladnya berisi kol dan bawang bombang dengan dressing saus putih yang creamy.



Setelah makan, saya lanjut ke Pasar Seni untuk beli oleh-oleh titipan teman. Ternyata di depan pintu masuk sedang ada festival tari dan photo stall. Lumayan seru meliat orang menari .

pertunjukan tari


photo stall

Setelah itu saya membeli oleh-oleh di dalam pasar seni. Oleh-oleh yang saya beli untuk titipan teman adalah pajangan dan magnet.

pajangan

magnet kulkas
Setelah itu saya pun tidur :D


view dari balkon common room


Simak perjalananku selanjutnya di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar